Oleh : Ludger S
Desa Wologai Tengah memilki beberapa kelompok tani termasuk kelompok SPKP (Sentra Penyuluh Kehutanan Perdesaan). Kelompok desa yang di bentuk oleh pemerintah desa dan Taman Nasional Kelimutu (TNK) Unit Detusoko. Tujuan pembentukan SPKP ini adalah memberdayakan masyarakat melalui pelibatan peran serta aktif masyarakat secara langsung dalam penentuan jenis dan pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan dan kehutanan khususnya beberapa desa penyangga Taman Nasional Kelimutu yang salah satu diantaranya desa Wologai Tengah.
Emilianus Linu Kepala Desa Wologai Tengah |
Kepala Desa Wologai Tengah Emilianus Linu, dalam sambutan pembukaannya menegaskan bahwa kehadiran kelompok SPKP adalah bagian dari Desa Wologai Tengah sebagai wujud pemberdayaan masyarakat desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat umumnya khususnya dalam kelompok SPKP itu sendiri. Beberapa pengembangan kegiatan yang dijalani oleh kelompok SPKP adalah pengelolaan Embung BoelanBoong, Jalur Tracking Resetlemen ke Danau Kelimutu juga Areal Camping Resetlemen.
Sejak Pandemi Covid-19 lalu, semua area wisata sementara ditutup. Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan jasa wisata tidak dibuka untuk umum. Ini tidak hanya di Wologai Tengah tetapi semua tempat wisata di Indonesia bahkan Dunia. Kedepannya, semua kelompok yang ada di desa berada dibawah BUMDES Kita, Bumdes desa Wologai Tengah. Ini akan menjadi unit - unit usaha Bumdes seperti Wisata Budaya, Maro Kopi Cafe, juga termasuk beberapa unit yang akan kita kembangkan. Tentang refitalisasi kelompok - kelompok, akan dilaksanakan sesuai dengan AD/ART masing - masing kelompok.
Yohanes Berchmans Fua,S.Hut Kepala Seksi PTN Wilayah II Detusoko |
Kepala Seksi PTN Wilayah II Detusoko Yohanes Berchmans Fua,S.Hut dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa bahwa kelompok SPKP Resetlemen adalah salah satu kelompok yang dibentuk oleh desa Wologai Tengahdan didampingi oleh Resort Kehutanan Desa Wologai Tengah. Artinya selama masih dalam proses pendampingan, bersama - sama dengan resort, seksi PTN wilayah II juga Balai TNK Ende melaksanakan kegiatan - kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat khususnya kelompok SPKP. Beberapa kegiatan telah dilaksanakan. Penanaman beberapa jenis pohon diarea hutan maupun diluar kawasan. Untuk lokasi Embung BoelanBoong, sudah banyak kegiatan yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Ini sejak adanya Perdes Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pungutan Tiket Ekowisata Boelanboong Eco Camp dan Pembagian Hasil. Dalam Perdes ini sudah dijelaskan secara terperinci peruntukan dari retribusi yang dipungut. Selebihnya masih untuk pengembangan dan penataan area yang ditarik retribusi. Perlu diingat bahwa suatu saat, kelompok SPKP akan mandiri. Tidak lagi didampingi oleh yang selama ini mendamping. Ini yang harus kita perhatikan bersama - sama. Bagaimana dengan tata kelola kelompok, bagaiamana dengan penguatan kelembagaan termasuk kepengurusan didalamnya? Bagaimana mengembangkan usaha kelompok untuk kesejahteraan bersama? Semua pertanyaan ini harus kita jawab dalam prosespendampingan ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah mendukung berkembangnya kelompok SPKP ini. Para Mosalaki dengan caranya, telah menyerahkan area kamping untuk dikelola dengan baik. Pemerintah desa telah menyerahkan embung yang merupakan aset desa kepada kelompok untuk dikelola dengan baik. Besar harapan kelompok SPKP akan tumbuh dan berkembang sesuai apa yang dicita-citakan. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan kelompok ada masalah baik dalam kelompok maupun dengan masyarakat lainnya, lakukan pendekatan keluarga dalam menyelsaiakan masalahnya. Semua kita bersaudara, satu asal, satu desa.
Selanjutnya dalam sesion tanya jawab atau diskusi, selaku masyarakat juga sebagai ketua BPD desa Wologai Tengah Antonius Satu mengajukan beberapa pertanyaan. Sesuai tujuan pembangunan embung, kembalikan fungsi embung. Masyarakat ingin menikmati air embung untuk keperluan harian mereka.
Dijaawab tegas oleh kepala desa bahwa tujuan embung itu untuk mensuplay air untuk keperluan masyarakat umum, bisa dikembangkan untuk eco wisata. Yang menjadi masalah itu masyarakat tidak merasa bahwa embung itu milik mereka yang harus dijaga, untuk kelangsungan hidup banyak orang. Saat musim tertentu air embung menurun debitnya bahkan hampir kering. Kita harus memecahkan masalah ini, apa dengan mencari sumber air untuk mengisi musim - musim tertentu yang defisit debitnya.
Kepala Seksi PTN Wilayah II Detusoko menjawab, bahwa ada berita gembira untuk embung BoelanBoong tahun ini akan dibangun Instalasi Perpipaan yang akan dialiri air ke embung. Mohon dukungan semua masyarakat untuk menerima ini sebagai Karunia yang luar biasa dari yang kuasa untuk kita. Semoga bermanfaat untuk masyarakat umum. Amin
#sa_Ngasu_sariwusakunurana
#KlaraMbu
#BoeloanBoong
#KlaraMbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar