Dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, pemerintah bersama dengan Komisi X DPR RI akhirnya mengeluarkan UU Pemajuan Kebudayaan RI.
Baca Juga : Budaya Wologai dan Globalisasi
berbagi kemesraan tentang keanekaragaman budaya Nusantara
Susu nggua maE duU nama bapu maE dute - www.gerunioncreator.web.id.
PaA loka rewu rera leka duA bapu ata mata - www.gerunioncreator.web.id.
Roe sai ote we piki menga eo monge - www.gerunioncreator.web.id.
Nggoe menga no wiwi lamba menga no lema - www.gerunioncreator.web.id.
Ni saripi tau wini tuke sawole ngara du nggonde - www.gerunioncreator.web.id.
Embung atau tandon air merupakan waduk yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber air di musim kemarau. Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata. embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumberair irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau.
Embung Kaleraga yang terletak di desa Nggumbelaka Kecamatan Lepembusu Kelisoke Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan sebuah embung yang dibangun diatas tanah warga yang dihibahkan kepada pemerintah desa Nggumbelaka melalui mosalaki (tua adat) Peibenga.
Stefanus Reku Nggela K epala Desa Nggumbelaka |
Kepala Desa Nggumbelaka bapak Stefanus Reku Nggela yang sering di sapa kades Fanus menjelaskan sejak penjaringan aspirasi masyarakat melalui proses perencanaan partisipatif, telah disepakati untuk pembangunan sebuah embung desa yang berlokasi di Kaleraga. Embung tersebut dibangun dengan dana Bantuan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, sambung Fanus. Diharapkan dengan dibangunnya embung desa Kaleraga, kedepannya warga masyarakat yang mempunyai lahan disekitar embung tidak mengalami kekurangan air untuk mengolah lahan pertanian yang ada juga untuk keperluan peternakan. Kades Fanus juga berharap setelah diserah terimakan embung Kaleraga kepada Bumdes Ndopo Lamba melaui manager Bumdes bapak Silvester Lopi, dapat dikelola dengan baik selain untuk para petani setempat, kiranya dapat menjadi salah satu aset desa yang bermafaat juga untuk pariwisata. Karena letak embung Kaleraga sangat dekat dengan wisata alam "Muru Dhe Kale".
Embung memang salah satu pembangunan yang langsung dirasakan oleh masyarakaat desa. Secara tidak langsung embung selain bermanfaat sebagai sumber tersedianya air dimusim hujan, diharapkan akan meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan dampak meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Dens Djandet, Pendamping Desa Pemberdayaan |
Dens Djandet, Pendamping Desa Pemberdayaan Nggumbelaka menjelaskan sesuai perencanaan awal embung Kaleraga memiliki 2 fungsi yakni ; sebagai sarana untuk menyuplai air menuju lahan pertanian warga / mengairi areal tanaman pertanian dan juga akan difungsikan sebagai kolam mancing karena akan ditaburi benih ikan.
Menyadari akan pentingnya embung bagi masyarakat desa khususnya di Nggumbelaka lanjut Dens Djandet yang bernama lengkap Gaudensius Dupdu Jandet mengatakan untuk mengatasi kekurangan air di musim kemarau yang sering terjadi di dataran tinggi seperti di wilayah desa Nggumbelaka dan sekitarnya dalam pemenuhan kebutuhan akan air kepada lahan pertanian warga dan peternakan warna Embung Kaleraga merupakan solusi yang tepat.
Sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan, kedepannya Dens berharap pengelolaan embung tidak hanya sebatas pemenuhan akan kebutuhan air, tetapi juga sebagai lokasi pariwisata. Karena letak embung Kaleraga sangat dekat dengan "Muru Dhe Kale" (air terjun).
Silverter Lopi, Manager Bumdes |
Bapak Silvester Lopi, sebagai manager Bumdes Ndopo Lamba menyambut baik pembangunan Embung Kaleraga. Lopi mengatakan masih banyak hal yang harus ditata disekitar embung. Harus ada pengaman berupa pagar, harus ada lopo - lopo peristirahatan. Sejalan dengan pendapat Kades Fanus dan Pendamping Desa Dens Djandet, untuk mengembangkan embung Kaleraga menjadi lokasi pariwisata, sebagai kolam pemancingan dan memungkinkan untuk dijadikan sarana olahraga.
Baik kades Fanus, Dens dan sdr Lopi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang telah memberikan sejumlah dana untuk desa Nggumbelaka guna membangun embung Kaleraga. Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi NTT, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dalam hal ini Bupati Ende melalui Dinas Pertanian Ende dan DPMPD Ende yang telah memberikan Rekomendasi kepada desa Nggumbelaka untuk pembangunan embung Kaleraga.
Bpk Hendrikus Bu |
Ine Tuteh Pharmantara |
Ine Tuteh Pharmantara |
Ine Tuteh Pharmantara |
Hutan Nijo Pire Foto by Ludger S |
Hutan Nijo Pire Foto by Ludger S |
Muru Logo Weki Foto by Yuven Hary |
Muru Lowo Sobe foto by Yuven Hary |
Muru Logo Weki foto by Themmy |
Watu Lewa Le foto by Yuven Hary |