Oleh : Ludger S
Spirit perjuangan dalam kebersamaan dengan kebhinekaan tetapi satu telah dirumuskan serta digemakan oleh pemuda bangsa terdahulu. 28 Oktober 1928, 90 tahun lalu tanpa memandang suku, ras dan agama para pemuda merumuskan “Pandji Perjuangan Pemuda” dalam rumusan “Sumpah Pemuda”. Ikrar Sumpah Pemuda yang dirumuskan pada kongres pemuda ke II, menggema dan membakar semangat juang para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu tekad akan satu , “Indonesia”.
Para pemuda dalam Kongres Pemuda Indonesia II yang berlangsung pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928, mengambil keputusan sebagai berikut. :
1. Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
2. Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia.
3. Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda (berwatak nasional dalam arti luas).
4. Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil pemuda yang hadir. Isi Ikrar Sumpah Pemuda
a. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
b. Kami putra dan putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia.
c. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Baca juga : Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda menjadi panji perjuangan pemuda dimasanya. Zaman now, sumpah pemuda menjadi kekuatan yang mengikat para pemuda Indonesia untuk mempertahnkan kesatuan NKRI “harga mati”. 90 tahun lalu Pemuda Indonesia telah menores sejarah perjuangan bangsa. Dari tahun ke tahun sejarah sumpah pemuda tetap dikenang dan dirayakan oleh segenap elemen bangsa.
Muhamad Yamin, telah mengobarkan semangat juang para pemuda Indonesia lewat tulisannya yang disetujui oleh semua anggota kongres. Bagi saya beliau merupakan seorang penulis yang hebat, sangat luar biasa. Dalam waktu sekejap beliau dapat merumuskan ikrar yang sangat komunikan. Bolehlah kalau saya menyebutkan beliau sebagai komunikator ulung.
Sumpah Pemuda menjadi sejarah bangsa. Sejarah akan perjuangan pemuda bangsa terdahulu yang telah menjadi dokumen bangsa. Bermula dari “Sumpah Pemuda” telah melahirkan banyak penulis – penulis lainnya yang mengurai secara khusus tentang Tanah Air, Bangsa dan Bahasa Indonesia baik dalam karya tulis, buku – buku dan bentuk tulisan lainnya. Satu tekad bahwa semangat sumpah pemuda harus tetap dijaga, dikobarkan dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi berikutnya. Peran para penulis menjadi sangat penting untuk meneruskan ke gerenasi berikutnya dalam bentuk warisan sejarah. Tak masalah beda karakter tulisan, beda bentuk tulisannya. Entah dalam bentuk buku, dalam bentuk karya ilmiah, dalam bentuk opini, dalam bentuk berita dan dalam bentuk tulisan lainnya.
Baca juga tentang : Sumpah Pemuda
Teruslah menulis tentang Sumpah Pemuda dengan karater dan bentuk tulisan dari masing – masing penulis. Asal tidak merubah aslinya ya hahaha, hindari hoax. Saya berpendapat, warisan yang tak ternilai itu warisan ilmu pengetahuan. Karena seluruh usaha untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kehidupan manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan, yang pasti itu adalah hasil dari sebuah tulisan oleh penulis.
Be A Writer