berbagi kemesraan tentang keanekaragaman budaya Nusantara

Mengenal Gaslighting dan Contoh Perilakunya

Gaslighting  adalah tindakan memanipulasi seseorang dengan memaksa korban untuk mempertanyakan pikiran, perasaan dan peristiwa yang dialami. Istilah gaslighting berasal dari drama dan film yang berjudul “Gaslight”. Dalam film tersebut, tokoh suami memanipulasi sang istri untuk meyakinkannya bawa ia akan gila. Baik disengaja maupun tidak, gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi. Ini dapat terjadi dalam hubungan kerja, pertemanan, keluarga, dan pasangan.

Tanda – tanda gaslighting

Dilansir dari Healthline, menurut Robin Stern, PhD, penulis buku The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Live, berikut adalah tanda-tanda seseorang menjadi korban gaslighting :

·        Merasa diri berbeda 

·        Menjadi lebih cemas dan tidak percaya diri

·        Sering mempertanyakan perasaan sendiri 

·        Merasa selalu salah 

·        Sering meminta maaf

·        Merasa ada sesuatu yang salah, tetapi tidak bisa mengidentifikasinya 

·        Sering mempertanyakan sikap dan perilaku sendiri 

·        Merasa terisolasi dari teman dan keluarga

·        Merasa sulit membuat keputusan

·        Merasa putus asa

·        Merasa sulit menikmati aktivitas yang disukai

Contoh gaslighting

·        Meremehkan perasaan 

·        Memberitahu bahwa ada orang-orang yang berbicara buruk tentang korban

·        Mengatakan suatu hal yang kemudian mereka bantah

·        Menyangkal peristiwa yang dialami korban

Apa yang harus dilakukan saat menjadi korban gaslighting?

Para pelaku gaslighting akan membuat korbannya meragukan diri sendiri, bahkan kewarasannya. Untuk gambaran yang lebih jelas, beberapa contoh tindakan gaslighting adalah sebagai berikut:
Menyadari bahwa diri sendiri adalah korban gaslighting adalah langkah awal yang penting untuk mencari pertolongan.

Langkah selanjutnya, korban bisa menemui psikiater, psikolog, atau terapis untuk melakukan konsultasi.

Para profesional tersebut dapat membantu korban memahami dan membantu korban keluar dari keraguan dan ketakutan yang dialami.

Korban akan diajak untuk belajar mengelola keraguan dan kecemasan serta mengembangkan keterampilan untuk mengatasinya.


Share: Youtube

Manfaat Luar Biasa Pohon Dadap

Oleh Ludger S 
Dadap atau pohon dadap atau bahasa lokal dikenal dengan sebutan "dero". Merupakan jenis tanaman perdu atau pohon pelindung. Banyak warga menggunakan sebagai pohon pelindung kopi. Siapa sangga "dero" atau
dadap atau Erythrina orientalis ini mengandung senyawa yang berfungsi untuk mencegah berbagai macam penyakit. Bahkan, menurut sejumlah penelitian, dadap serep mampu menurunkan risiko penyakit kanker. Tanaman dadap termasuk genus besar Erythrina dari keluarga Leguminosae. Genus ini terdiri dari 120 spesies dan tersebar di berbagai daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Kalau di Flores hanya terdapat 2 jenis yang dalam bahasa lokalnya "dero" dan dero kera". Dero kera dimana seluruh kulit batangnya terdapat duri. 

Mencegah Infeksi Usus

Manfaat dadap serep yang pertama adalah mencegah terjadinya infeksi usus. Tanaman herbal ini memiliki kandungan senyawa yang berperan penting untuk mencegah terjadinya infeksi usus. Selain itu, dadap serep juga dipercaya mampu mengatasi gangguan lambung dan meredakan perut mulas. 
Cara mendapatkan manfaatnya cukup mudah, ambil daun dadap serep yang masih segar, lalu tumbuk bersama daun sosor bebek. Setelah itu, letakkan pada permukaan perut. Lakukan cara ini secara rutin dan teratur sampai perut mulas mereda.

Mengatasi Asam Urat  

Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan rasa panas di area persendian. Gangguan ini bisa terjadi di seluruh sendi tubuh, terutama pada jari tangan dan lutut. Salah satu cara mengatasi asam urat yang cukup efektif adalah menggunakan dadap serep. 
Untuk mendapatkan manfaat dadap serep untuk mengatasi asam urat cukup mudah, Anda hanya perlu mengonsumsi air rebusan dadap serep. Lakukan cara ini secara rutin dan teratur sampai asam urat mereda.

Mengatasi Rematik

Rematik atau peradangan sendi disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Gejala paling umum yang dirasakan saat mengalami rematik yaitu adanya rasa nyeri sendi, kaku hingga bengkak. Rematik apabila tidak segara diatasi maka dapat menimbulkan gangguan pada kulit, paru-paru hingga jantung.
Salah satu cara mengatasi rematik secara alami ialah menggunakan daun dadap serep. Kandungan senyawa aktif pada daun dadap serep mampu memberi efek antiinflamsi yang dapat mengatasi gangguan persendian. Untuk mendapatkan manfaat dadap serep, terlebih dahulu panaskan daun di atas api kecil, lalu gunakan sebagai tapal pada bagian sendi yang mengalami nyeri.

Baca Juga : Potensi Kopi Wologai

Mengatasi Insomia

Insomnia merupakan gangguan tidur yang bisa menyebabkan penderitanya kesulitan tidur atau tidak cukup tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan penderita mengalami pusing dan dapat mengganggu aktivitas keesokan harinya.
Bagi Anda yang memiliki gangguan insomnia, disarankan untuk mengonsumsi dadap serep secara teratur. Sebab, kandungan dadap serep mampu memberi efek tenang dan rileks. 
Caranya cukup mudah, pilih daun dadap serep yang masih segar, lalu gunakan sebagai lalapan untuk menu sehari-hari.

Menurunkan Panas (Demam)

Manfaat daun dadap serep yang pertama adalah mampu menurunkan panas. Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan daun dadap serep ini untuk mengatasi demam karena sifat antipiretik yang dikandungnya.
Klaim ini dibuktikan dalam Jurnal MEDFARM: Farmasi dan Kesehatan yang menunjukkan bahwa ekstrak daun dadap serep dapat menurunkan suhu demam ketika diformulasikan dalam bentuk hidrogel.
Uji fitokimia dari berbagai bagian pada tanaman dadap serep ini juga dilaporkan memiliki kandungan saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan alkaloida.
Di mana kandungan zat-zat tersebutlah yang membuat tanaman dadap serep memiliki fungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, serta antimalaria.

Mengandung Senyawa Antikanker

Daun dadap serep diketahui memiliki senyawa antikanker lho, Moms. Sebuah studi yang dilakukan oleh dosen dari Universitas Airlangga menemukan bahwa dadap serep memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan antikanker.
Bagian tanaman dadap serep yang diteliti adalah kulit batang, bagian yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional.
Selain itu, pemilihan kulit batang juga dipilih karena merupakan bagian yang paling banyak menyimpan metabolit-metabolit sekunder dari bagian tanaman yang lain.
Hasil penelitian dengan spektrometer pun menunjukkan, setidaknya terdapat 5 senyawa yang ditemukan pada dadap serep, yakni phaseollinshinpterocarpin4’-O-methyl licoflavanonealpinumisoflavone, dan 8-prenyldaizein.
Kelima senyawa tersebut diuji aktivitasnya sebagai senyawa sitotoksik atau antikanker dengan sel kanker leukemia.
Dari uji tersebut diketahui bahwa senyawa 
phaseollin, shinpterocarpinalpinumisoflavone, dan 8-prenyldaizein pada dadap serep memiliki kekuatan yang moderat sebagai antikanker. Sementara senyawa 4’-O-methyl licoflavanone yang bersifat tidak aktif sebagai antikanker.
Artinya, dadap serep tidak bisa menyembuhkan penyakit kanker, tetapi bisa untuk pencegahan. Senyawa phaseollin dan senyawa 8-prenyldaizein pada dadap serep cukup aktif sebagai antioksidan, bahkan lebih aktif dari vitamin C. Senyawa antioksidan ini berfungsi untuk menekan radikal bebas dalam tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengurangi keriput, mencegah penyakit saraf, kanker, dan penyakit jantung koroner.

Baca juga : Hukum Adat Lio

Meluruhkan Dahak saat Batuk

Manfaat tanaman dadap serep yang berikutnya adalah digunakan untuk bantu meluruhkan dahak saat batuk.
Bagian tanaman yang digunakan dari dadap serep untuk meluruhkan dahak adalah kulit kayunya yang memiliki kandungan senyawa kimia alkaloid, eritradina, eritrina, eritramina, hipaforina, dan erisovina.
Dadap serep ini bersifat khas pahit, tetapi cukup efektif untuk mengatasi batuk berdahak.
Pasalnya, dadap serep mengandung beberapa senyawa kimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol yang memiliki aktivitas mukolitik sehingga mempermudah pengeluaran dahak.
Dalam Jurnal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung, disebutkan bahwa flavonoid bekerja dengan cara memecahkan benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida yang berbentuk selaput gel dari mukus.
Sementara saponin bekerja dengan cara mengiritasi saraf vagal dengan tindakan refleks yang menyebabkan peningkatan sekresi lendir di saluran udara.
Sama seperti halnya dengan golongan senyawa kimia saponin, alkaloid bekerja dengan cara meningkatkan sekresi dahak dengan mekanisme refleksif.
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa kulit batang dadap serep memiliki potensi sebagai mukolitik, dikarenakan memiliki kemiripan golongan senyawa kimia flavonoid, alkaloid, dan saponin.

Memiliki Sifat Antimikroba

Tanaman dadap serep juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans (C. albicans) dan Staphylococcus epidermidis (S. epidermidis).
C. Albicansis adalah salah satu spesies jamur dari genus Candida dan flora normal di saluran pencernaan, selaput lendir, saluran pernapasan, vagina, uretra, kulit dan di bawah kuku. C. Albicans dapat menjadi patogen penyebab infeksi seperti septikemia, endokarditis atau meningitis.
Sedangkan S. Epidermidisis merupakan salah satu spesies dari genus bakteri Staphylococcus, yang biasa ditemukan pada kasus klinis. Staphylococcus epidermidis umumnya dapat menimbulkan penyakit pembengkakan (abses) seperti jerawat, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan infeksi ginjal
Sebuah penelitian dalam Journal of Chemical Natural Resources menunjukkan bahwa ekstrak daun dadap serep mengandung alkaloid, flavonoid, saphonin dan triterpenoid yang bersifat sebagai antimikroba.
Share: Youtube

Satuan Ukuran di Lio Ende

 Oleh : Ludger S




Dalam kehidupan sehari - hari tentu secara sadar maupun tak sadar kita menjalani ukuran atau takaran dalam satuan tertentu. Seperti saat kita ke kebun, ke kantor, ke sekolah dan aktivitas lainnya secara tak sadar kita telah mengukur kegiatan kita dengan satuan ukuran tertentu. Kita telah mengukur jarak dari rumah ke kebun ke sekolah, ketempat kerja. Selalu dan selalu mengukur setiap aktifitas kita dengan satuan ukuran panjang, lebar, luas, tinggi, dalam, besar, kecil, banyak sedikit dan lainnya. 

Berbagai jenis satuan ukuran :
1. Satuan Ukuran Panjang
2. Satuan Ukuran Luas
3. Satuan Ukuran Berat
4. Satuan Ukuran Volume
5. Satuan Ukuran Waktu 
Satuan Ukuran Panjang
Secara umum semua manusia didunia mengenal sistim metrik untuk mengetahui ukuran panjang. Beberapa negara seperti Amerika, India, menggunakan sistim imperial untuk mengetahui ukuran panjang. Di kebudayaan Lio kita akan mengetahui satuan ukuran panjang seperti :  
1. Fate atau Safate = seukuran ruas jari
2. Buku atau Sabuku = seukuran ruas bambu
3. Paga atau Sapaga = seukuran jengkal
4. Siku atau Sasiku = seukuran ujung jari sampai siku
5. Kasa atau Sakasa = sukuran ujung jari sampai setengah dada
6. Re'pa atau Sarepa = seukuran depa
7. Baga atau Sabaga = seukuran langkah
8. Tali atau Satali = seukuran tali
9. Be'la atau Sabe'la = seukuran bambu 
10. Ga'pe atau saga'pe = seukuran bambu yang sudah dipatok

Penggunaan dalam keseharian tergantung situasinya. Misalnya saat pembagian lahan tanah garapan, tuan adat akan menyebutkan satuan ukuran "satali sabela". Sehingga istilah adat saat pelaksanaan pembagian lahan garapan disebut dengan, "pati tali boka bela". Saat pembngunan rumah, sering menggunakan satuan panjang, "paga, siku, repa"

Pati Tali Boka Be'la, hanya digunakan saat pembagian lahan kepada "ana kalo fai walu" (warga ulayat adat). Lahan ini bisa dari pembukaan hutan adat, atau tanah adat lainnya. Dalam hal "pati tali boka be'la" satuan ukuran panjang yang digunakan, tali yang diambil dari hutan dan "be'la" berupa bambu yang sangat tipis. Maaf saya tidak tahu apa nama latin atau bahasa Indonesia nya. Tali dan be'la yang sudah disiapkan oleh mosalaki akan menjadi ukuran luas kebun warga. Sebutan lokal, "satali sabe'la". Yang mana tali menjadi ukuran panjang dan be'la menjadi ukuran lebar. 

Pembangunan Rumah. Dalam hal Pembangunan rumah, satuan ukuran panjang yang sering digunakan adalah, "paga, suku, re'pa, papa, ga'pe.Ini terungkap dalam Pembangunan "Keda" dengan sebutan "Sasiku sapaga".

Satuan Ukuran Luas
1. Kebe / Sakebe = sepetak sawah / ladang
2. Uma / Sauma = sekebun
3. Ngebo / Sangebo = sekebun
4. Tiwu / Satiwu = sekolam
5. Kuru / Sakuru = sepadang
Dalam keseharian satuan ukuran luas dapat dilihat di lahan garapan warga baik seperti "uma (kebun), rano (sawah)".  Di suku Lio ada lahan garapan warisan yang terdiri dari beberapa penggarap yang disebut "nge'bo"

Satuan Ukuran Berat
1. mbola/benga = bakul anyaman dari bahan bambo
2. nggala = khas adat untuk menyimpan emping dan beras seremonial 
3. rombo = serupa bakul  
4. boro 
5. lepo 
6. kidhe
 
Satuan Ukuran Volume
1. nge'nda
2. kopo
3. kuwi / ruwi
4. kumu

Satuan Ukuran Waktu
1. sa kobe = semalam
2. sa leja = sehari
3. Sa ngai = seukuran tarikan napas
4. Sa wula = sebulan
5. Sa kiwa = setahun

Share: Youtube

Mengenal Bilangan Dasar Orang Lio

 Oleh : Ludger S




Secara singkat para ahli matematika mendefenisikan bilangan sebagai sesuatu yang menunjukkan banyaknya sesuatu. ST. Negoro dan B. Harahap dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Matematika, menyebutkan bahwa bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak, bukan merupakan simbol atau lambang dan bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota pada suatu himpunan. Banyaknya anggota kedua himpunan itu dinyatakan dengan bilangan. Untuk membedakan bilangan yang satu dari yang lain, diperlukan “nama”. Seperti nama bilangan dari himpunan A dan B pada permisalan di atas adalah “Tiga”. Nama yang diberikan kepada bilangan tidak sama, tergantung pada bahasa yang dipergunakan, misalnya: Orang Cina menamakan bilangan tiga dengan “sam”. Orang Inggris dengan “three”, Orang Lio dengan “telu”, dan lain sebagainya.

Suatu bilangan dinyatakan dengan lambang bilangan yang disebut Angka. Penulisan angka ini bermacam-macam yang dapat dinyatakan dengan lambang. Sebaliknya, setiap lambang hanya mewakili sebuah bilangan saja, seperti lambang 4 hanya mewakili bilangan empat saja. Jadi setiap bilangan dapat diwakili oleh lebih dari satu lambang, dan sebaliknya setiap lambang hanya mewakili satu bilangan saja.

Sama seperti budaya lain yang tersebar di Nusantara. Dalam kehidupan sehari - harinya setiap adat dan tradisi mempunyai sistim bilangan masing masing - masing. 

 

Baca Juga : Wurumana Part1


Bilangan Orang Lio 

Mari kita membuktikan bilangan asli yang ada di Suku Lio Ende

1 = esa 
2 = rua
3 = telu
4 = sutu
5 = lima 

Apakah orang Lio tidak mengenal bilangan dasar 6, 7, 8, 9, 10?

Bulangan 6 - 10 adalah hasil penjumlahan dari bilangan asli.

6 = enam : lime esa = lima tambah esa (5 + 1)
7 =  tujuh : lima rua = lima tambah rua (5 + 2)
8 = delapan : rua mbutu atau rua mbotu = kurang 2 jadi sepuluh.
9 = sembilan : tera esa = kurang sedikit jadi sepuluh. Ini dari kata "te'ra / tera" yang menenrangkan sedikit lagi.
10 = sepuluh : sambulu = Sa mbulu menerangkan angka persepuluhan.

Sejauh ini saya belum mendengar angka "0" dalam bahasa daerah Lio 


Share: Youtube

Mosalaki Sebagai Pemimpin Adat Masyarakat Suku Lio di Ende

 oleh : Ludger S.


Banyak ulasan tentang Lio atau kata Lio. Disini saya hanya mengulas tentang Suku Lio dari "Lio Sa Ligo Dongo Sa Pongo" dari garis keturunan "Ndange Beke dan Ngenda Beke". Mereka yang menempati kampung Nua One, Lise Boko, Lise Laka dan seterusnya. 

Secara umum banyak yang mengenal Lio adalah satu Suku yang terletak di kabupaten Ende. Sebenarnya Lio terdiri dari beberapa suku. Ada suku Unggu, Wologai, Lise, Mbuli, Moni dan lain sebagainya. Semua dengan berbagai kekhasan sukunya. Dari nama rumah adatnya, dari mata pencahariannya dan dari berbagai unsur - unsur budaya yang menggaris bawahi perbedaan antara mereka. Diantaranya dari "sistim kepemimpinan" masing - masing suku. 

Kepemimpinan di suku Lio umumnya dilihat dari hak ulayat. Ada hak persekutuan adat, ada hak tunggal. Ini berdasarkan hak atas tanah yang mereka tempati dan mereka miliki. Disebut persekutuan karena dalam suatu ulayat terdiri dari beberapa clan adat yang membentuk satu kampung persekutuan adat. Yang hak tunggal karena kepemilikan tanah ulayat merupakan hak perseorangan. Kepemimpinan Adat adalah sistem kepemimpinan yang ditetapkan secara adat untuk mengatur penguasaan, pemanfaatan, dan pengelolaan wilayah masing - masing terutama masalah penguasaan lahan. Pemimpin adat dipimpin oleh "Mosalaki".  

Baca Juga : Perkawinan Adat Lio di Kampung Wologai

MOSALAKI

Mosalaki terdiri dua suku kata, "Mosa" yang berarti jantan atau laki - laki dan "laki" yang berarti tuan.  Dibeberapa kampung persekutuan adat terdiri dari beberapa orang mosalaki. Sedangkan dibeberapa kampung adat yang mempunyai hak tunggal, hanya ada satu mosalaki. 

Mosalaki Adat Persekutuan 
Sebagai pemimpin persekutuan adat dalam kepemimpinannya untuk mengatur penguasaan, pemanfaatan, dan pengelolaan wilayah terutama dalam penguasaan lahan, sejak turun temurun sudah membagi peran kebeberapa mosalaki. Pembagian ini berdasarkan garis keturunan dalam masing - masing rumah adat. 

Sebagai contoh. Sebut saja Kampung A dipimpin oleh mosalaki yang bernama Ngenda. Dalam kesehariannya ada beberapa seremonial adat yang harus dijalankan. Seperti seremonial "Po'o, keti uta" dan lain sebagainya. Ngenda memiliki 2 anak laki - laki. Ngenda akan membagi tugas kepada anaknya untuk melaksanakan seremonial adat tersebut. Maka anak Ngenda akan disebut laki dengan seremonial adat sesuai tugas dan fungsinya.

Pada dasarnya, mosalaki adalah satu orang dalam satu wilayah. Pembagian peran dan tugas terjadi karena terlahirnya beberapa anak laki - laki dari sang mosalaki. Anak sulung akan menerima warisan kesulungan. 

Pembagian Mosalaki

Disetiap kampung adat yang merupakan persekutuan adat, ada beberapa mosalaki. Sesuai haknya ada beberapa pembagian mosalaki :
1. Mosalaki pu'u
2. Mosalaki ria bewa
3. Mosalaki sa'o (mosalaki yang berhak atas masing - masing rumah adat).
4. Mosalaki kopo kasa (Mosalaki yang berhak atas suatu distrik ulayat).
dan lain sebagainya.

Sesuai peran dan fungsinya, mosalaki dikenal dengan sebutan :
1. Mosalaki pu'u
2. Mosalaki ria bewa
3. Mosalaki pu maru
4. Mosalaki koe kolu
5. Mosalaki kago kao 
6. Mosalaki te'ka be'ga kore mbore
7. Mosalakai pati tali boka be'la 
dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk menjalankan tugas sesuai peran dan fungsinya, masing - masing ulayat adat memiliki perbedaan sesuai warisan leluhurnya. 
Secara asal usul, semua mosalaki adalah saudara sekandung. Sejak berkembang biak yang dalam bahasa lio dikenal dengan sebutan, "ngeu gi nge'da pe'pa" terjadi pembagian hak, tugas dan fungsi mosalaki.

Simbol Kebesaran Mosalaki
Secara umum setiap mosalaki dapat dilihat dalam kesehariannya dalam hal berpakaian. Mosalaki akan mengenakan "lesu" atau destar. Saat pelaksanaan seremonial adat, mosalaki akan mengenakan "lesu dan luka (selendang adat)". Ini mengartikan bahwa mosalaki ini berhak atas tanah dan batu di ulayat adatnya. 
Simbol kebesaran mosalaki juga terlihat dari tugas dan gungsinya. Selain itu juga akan terlihat dari besar kecilnya pembagian daging atas hewan yang disembelih.  

Hak - Hak Mosalaki

Hak atas Seremonial Adat.
Dalam kehidupan sehari - hari, masyarakat Lio diwariskan dengan berbagai seremonial adat yang sudah ditetapkan sejak generasi pendahulu. Seremonial - seremonial adat tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Seperti seremonial adat terhadap kelahiran dikenal dengan sebutan, "wa'u nata, nira nio" atau sebutan lainnya. Sremonial saat pembangunan rumah baru, "ndeku le'ke" yang sekarang dikenal dengan sebutan, Peletakan Batu Pertama". Seremonial - seremonial adat tersebut wajib hukumnya harus dilaksanakan oleh mosalaki. 

Baca Juga : Hukum Adat Lio 

Hak atas Tanah Ulayat
Sesuai dengan perannya, mosalaki berhak atas tanah ulayatnya. Tanah - tanah ulayat mempunyai batas yang jelas. Ulu (batas awal tanah), eko (batas akhir tanah), langi (batas bersebelahan) dipatok secara jelas sehjak turun temurun. Seluas tanah ulayat akan diberikan kepada masing - masing anggota clan adat sesuai susunan rumah adatnya. 

Setiap warga berhak mendapatkan lahan untuk pemukiman, membuat kebun ladang dan kegiatan lain sesuai dengan peruntukannya. Hak warga atas tanah ulayat hanya sebatas HAK GARAP. Baik kepemilikan atas tanah tersebut yang dia dapatkan melalui pembagian dari mosalaki, warisan, meminjam atau menyewa. Secara rinci asal kepemilikan atas lahan secara individu masyarakat adat suku Lio adalah sebagai berikut : 

     1. Lahan hasil pembukaan hutan
Setiap warga yang ikut serta dalam pembagian lahan dari mosalaki atas tanah ulayat saat pembukaan hutan adat untuk tujuan berkebun atau tujuan lainnya mereka memiliki hak garap atas lahan yang telah dibukanya. Lahan hasil pembukaan hutan oleh mosalaki tersebut merupakan milik individu pembuka lahan dan dapat diwariskan kepada keturunannya.
Ketentuan ini tidak berlaku bagi warga pendatang, kecuali warga tersebut telah diterima sebagai anggota masyarakat adat setempat dan selanjutnya memiliki hak yang sama untuk memanfaatkan lahan tersebut untuk keperluan perladangan atau perkebunan. 
      2.Lahan warisan 
Kepemilikan lahan dapat pula diperoleh dari hasil warisan orang tuanya atau warisan masing - masing rumah adat. Sistem pewarisan masyarakat suku Lio adalah hak warisan diberikan kepada anak laki-laki juga kepada anak perempuan. Namun anak perempuan tersebut berhak memanfaatkan lahan untuk kepentingan berkebun atau kepentingan lainnya atas persetujuan saudara laki-lakinya. Menurut ketentuan adat, anak perempuan walaupun tidak berhak atas warisan lahan, saudara laki-lakinya wajib memberikan makan kepada saudara perempuannya. Seorang anak perempuan tidak menerima warisan dari orang tuanya karena dia akan mendapatkan lahan dari suaminya apabila dia telah menikah.
Ini tidak berlaku pada dengan jenis perkawinan tertentu yang menerangkan "kawin masuk". Lahan hasil warisan sifat kepemilikannya adalah mutlak dan dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya sesuai dengan kemampuannya. Hak atas lahan hasil warisan ini dapat dipindah tangankan sesuai dengan aturan adat.  

Secara umum, tanah ulayat di suku Lio tidak diperbolehkan untuk jual beli. 


Hak dalam Hukum adat.
Hak ini terjadi pada Perkawinan adat, Pelanggaran atas larangan adat, Putusan adat atas perkara dalam kehidupan. 

  



Share: Youtube

"Gawi" Tarian Adat Suku Lio di Ende Flores

Oleh : Ludger S


Sebelum kita membahas tentang Gawi atau Tarian Gawi ada baiknya kita mengenal beberapa hal penting tentang gawi.

Kanga. Tempat bermain tandak. Berbentuk lingkaran dari batu - batu alam yang membentuk pagar kelilingnya dengan Tubu (stupa) dalam lingkarannya. Kanga dikenal dengan 2 jenis. Ada "kanga le'ko" untuk para pemula yang mau melatih gawi dan Kanga yang asli dan sakral untuk bermain tandak. 

Bpk. Serilus Seko
Ata Sodha di Kampung Wologai

Ata Sodha. Terdiri dari 2 suku kata "ata" dan "sodha". Ata artinya orang. Sodha artinya nyanyian solo tanpa musik untuk mengiringi tarian gawi dengan syair - syair bahasa lokal yang mengarahkan orang - orang untuk mengikuti irama sodha dalam bermain Tandak (gawi) untuk menghentakan kaki. Sodha hanya boleh dilakukan oleh 1-2 orang. 1 orang solo tunggal dan 1 lainnya pengiring.

Ulu. Pemimpin Gawi itu biasa disebut dengan ungkapan Ulu. Ulu memberikan aba-aba kepada para peserta tarian dengan menggerakkan tongkat yang berjumbai ekor sapi atau ekor hewan lainnya ditangan kirinya. Ulu memberikan semangat kepada peserta gawi terutama kepada Naku Ae

Eko. Orang kedua yang memimpin Gawi adalah Eko. Eko berperan menjaga keberlangsungan tarian Gawi dengan cara merapatkan peserta gawi untuk tidak terlalu berjauhan. 

Naku Ae. Naku Ae ini terdiri dari beberapa pemuda yang berperawakan gagah yang bertugas untuk memeriahkan Gawi. Naku Ae dengan semangat bermain Gawi, mereka berupaya agar seluruh peserta dapat ikut larut dalam kegembiraan bersama dalam tarian itu.

Baca Juga : The Exotic Traditional Wologai Village

Ana Rusa. Adalah seorang laki - laki yang memberi semangat kepada peserta gawi. Ana Rusa selalu dalam lingkaran gawi. Bergerak kesana kemari dengan gerakan tubuh seperti menghipnotis orang untuk tetap bermain tandak / gawi. 

Gawi 

Gawi adalah tarian tradisional yang dilakukan secara masal di beberapa suku Lio Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini merupakan salah satu tarian adat masyarakat suku Ende Lio sebagai ungkapan rasa syukur atas segala rahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka. Biasanya gawi dimainkan saat puncak seremonial adat mensyukuri hasil panen dan awal mula musim tanam. Tariian Gawi yang dilakukan secara masal dengan saling berpegangan tangan dan membentuk formasi lingkaran.

Kata Gawi sendiri terdiri dari 2 suku kata. "Ga" yang berarti segan dan "Wi" yang berarti tarik. Sehingga saat bermain gawi, setiap orang saling tarik dalam pegangan untuk menjaga kerenggangan dan saling menjaga orang disamping kiri kanannya dalam sikap santun "segan".

Gawi atau yang dikenal dengan sebutan Tandak dimainkan setelah seremonial adat "ia keu". (Apa itu "ia keu" silahkan berkunjung ke Kampung adat Wologai). 

Dalam Gawi dikenal dengan dua istilah lainnya, yakni "wela ha'i" dan "ha'i rua". Wela Hai lebih tepatnya disebut irama tunggal. Ini dilakukan saat ata sodha permulaan "oro'.Saat wela ha'i, semua peserta gawi mengikuti putaran kekiri. Saat wela ha'i juga, saat dimana ata sodha menyanyikan sejarah singkat tentang suku dimana dia berada. Menjelaskan siapa saja sebagai pemangku adat (mosalaki), siapa saja yang berperanan dalam tugas adatnya. Saat wela ha'i juga semua peserta gawi diminta hening, beberapa kali menyahut oro dari ata sodha.

Ha'i Rua. Saat ha'i rua, semua peserta gawi bergerak kearah kanan. disini mulai menunjukkan peran masing - masing. Ata sodha mulai dengan nyanyian menghibur, pantun. Ulu mulai memberikan semangat. Naku ae mulai meliuk - liuk badannya memberi semangat. Tetap dalam lingkaran saling berpegangan mulai dengan gerakan kekanan. Saat ini orang mulai hitung berapa lapis manusia yang hadir. Dalam Kanga yang tidak seberapa luas, bisa mencapai 7 lingkaran. 

Ata sodha akan melihat seberapa semangat gawi yang dimainkan. Apabila sudah menunjukan kelelahan akan kembali ke gerakan awal, "wela ha'i".  

Dalam gawi juga dikenal dengan 2 sebutan. Gawi Sia dan gawi Leja. Gawi sia yang dimainkan malam hari sampai matahari terbit. Sedangkan gawi leja, gawi pada siang hari atau setelah gawi sia.

Baca juga : Nama Bulan dalam bahasa Lio

Pada umumnya tarian gawi merupakan ungkapan syukur atas hasil panen kepada "Du'a gheta landi leja, Ngga'e ghale wena tana" (Tuhan ditengah matahari, Tuhan didasar bumi). Sehingga saat bermain gawi, semua dengan mengenakan pakaian lokal. Yang perempuan mengenakan pakaian Lawo (sarung daerah khusus perempuan) dan Lambu (baju adat khusus perempuan). Yang laki - laki mengenakan pakaian Ragi (sarung adat khusus laki - laki) dan lambu. Yang laki - laki bisa mengenakan baju ketiak atau baju alas juga bisa tidak mengenakan baju. Khusus untuk para tua adat (mosalaki) mereka akan memakai luka (selendang adat) dan lesu (destar). Tua adat wanita mengenakan baju hitam.

Larangan dalam gawi :

  1. Perempuan dan laki - laki tidak boleh dalam satu lingkaran atau berpegangan langsung antara perempuan dengan laki - laki. Yang perempuan selalu dibaris luar lingkaran. Hal ini berkaitan dengan kata "ga" atau segan. Untuk mencegah bersentuhan langsung antara menantu pria dengan ibu mertua atau sebaliknya antara mertua pria dengan istri dari anak laki-laki.
  2. Setiap barang yang jatuh seperti sapu tangan, tas kecil, hp dan lainnya saat bermain tandak, dilarang untuk mengambil sendiri. Wajib diambil oleh tetua adat yang berhak. 
  3. Wajib memakai pakaian adat setempat.
  4. Dilarang memakai alas kaki.
  5. Dilarang membuat keonaran saat bermain tandak.
Yang tidak taat pada larangan akan dikenakan sanksi adat (poi) berupa binatang yang besar kecilnya sesuai dengan kesalahannya.



Share: Youtube

Cara Daftar Starmaker

 Oleh : Ludger S


Budaya Nusantara Menyanyi melalui sebuah aplikasi di smartphone atau perangkat android lainnya seperti "starmaker" merupakan pengalaman yang membahagiakan bagi seseorang, tak sedikit dari mereka ingin mencoba hal baru dalam berkaraoke secara online. Starmaker menawarkan berbagai macam fitur pendukung diantaranya user friendly.

Langkah awal tentunya anda harus ke Play Store untuk menginstal aplikasi Starmaker. Perhatikan dengan baik agar anda tidak mengunjungi aplikasi bodong. Setelah anda instal aplikasinya, mari kita ikuti langkah langkah dibawah ini. 

Kunjungi YouTube 👉 : Gerunion Creator

Pada tampilan awal, anda dihadapkan dengan beberapa pilihan untuk mendaftar. Pilih salah satu metode Pendaftaran sesuai keinginanmu dan ikuti langkah-langkah berikut ini :


Facebook

Pilihan pertama untuk aplikasi Starmacker adalah Facebook. Anda tentu harus menginstal dulu aplikasi Starmacker di Playstrore untuk smartphone atau PC anda. Setelah anda menginstal aplikasi starmacker, semua aplikasi tentunya terkonfrimasi dengan akun email google anda.

  • Pilih Facebook
  • Setelah masuk ke tampilan Facebook, masukkan data facebook kalian dan Login.
  • isilah dengan memasukkan nama panggung kalian serta pilih gender, lalu simpan.
  • Pilih Bahasa sesuai kesukaan anda. Kalau saya sih bahasa Indonesia, selanjutnya akun Starmaker berhasil di buat.
  • Anda tidak perlu membuat password. Untuk login selanjutnya, anda diharuskan memasukkan data Facebook kembali.
Goggle
Yang tidak punya facebook atau lebih nyaman dengan akun google silahkan login dengan akun google. Disini akun google yang sudah terinstal di Playstrore smartphone atau PC anda. Setelah anda menginstal aplikasi starmacker, semua aplikasi tentunya terkonfrimasi dengan akun email google anda.  
  • Pilih Google
  • Dengan sendirinya aplikasi akan mengakses google yang aktif di smartphone anda.
  • Pilih izinkan ketika muncul popup “Starmaker ingin mengakses Akun Google Anda”.
  • Tentukan "Nama Panggung" kalian yang ingin anda gunakan. Kolom kode undangan bisa dilewati atau tidak perlu diisi.
  • Tentukan Gender Panggung anda dan Simpan.

                      👉 Yang mau MP3 Lagu Daerah : MP3 Nusantara 

Email 
Sama seperti langkah sebelumnya. Bedanya email yang diminta bisa yang tidak terafiliasi dengan smartphone anda atau email cadangan lainnya. Tentu kita punya beberapa email untuk keperluan kita.
  • Pilih lainnya, tekan Email.
  • Masukkan alamat email anda dan selanjutnya.
  • Starmaker mengirimkan email konfirmasi ke Kotak surat anda, silahkan cek kotak masuk email yang sebelumnya sudah anda daftarkan. Pastikan anda sedang login email anda.
  • Jika anda sudah cek email, buka kotak surat dari starmaker dan pilih login. Otomatis Vertifikasi Sukses.
  • Atur Kata Sandi terlebih dahulu dan bila sudah selesai, harap pilih button selesai.
  • Masukkan Nama Panggung, kode undangan harap dikosongi saja, Pilih juga Gendernya dan Simpan.

Telepon / Phone
  • Sama seperti langkah diatas
  • Pilih lainnya, tekan Telepon atau Phone
  • Masukkan nomor handphone yang ingin kalian gunakan, Pilih selanjutnya.
  • Masukkan kode vertifikasi / OTP yang dikirimpan melalui pesan dan Lanjut.
  • Atur kata sandi untuk login, pilih selesai bila sudah mengatur kata sandi.
  • Tentukan Nama Panggung kalian, Kode undangan bisa dikosongkan saja
  • Pilih gendernya lalu simpan.

Cara membuat akun starmaker di Ponsel cukuplah mudah dan tak usah memerlukan komputer. Pada dasarnya memang aplikasi ini diperuntukkan pengguna smartphone saja namun bila ingin membuka melalui komputer kita perlu install app tambahan. 

Baca juga : Cara Instal Starmaker di Komputer / Labtob

Share: Youtube

Desa Nuaone, Wolojita dan Wolondopo

Oleh : Ludger S

Rega, Cino, Dino, Ecclesia di kampung Wolondopo

Nuaone merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Detusoko, kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia dengan kodepos 86371. Desa ini memiliki jumlah penduduk yang sebagian besar beragama Katolik tetapi ada juga yang sebagian Islam dan penduduknya sebagian besar bersuku Lio daerah Flores.

Seperti kampung - kampung adat lainnya yang ada di suku Lio Ende Flores NTT, pemukiman tradisional adalah asset kawasan yang dapat memberikan ciri ataupun identitas lingkungan, identitas kawasan tersebut terbentuk dari pola lingkungan, tatanan lingkungan binaan, ciri aktifitas sosial budaya dan aktifitas ekonomi yang akan yang khas. Pola tata ruang pemukiman mengandung tiga elemen, yaitu ruang dengan elemen penyusunnya (bangunan dan ruang di sekitarnya), tatanan (formasion) yang mempunyai makna komposisi secara paten atau model dari suatu komposisi.Arsitektur Suku Ende Lio merupakan ungkapan dan cerminan sosial budaya masyarakatnya, sebagaimana dijelaskan di dalam bagian-bagian permukiman yang ada di permukiman Suku Ende Lio. Setiap hasil karya yang diciptakan benar-benar mempunyai landasan yang kuat dan khas, baik struktur, bentuk, tata ruang, dan juga pemakaian ornamen-ornamennya. 

Kunjungi Youtube : Rega Tarewazi 

Bentuk yang khas dan spesifik tersebut mampu menampilkan bentuk yang selaras dengan lingkungannya. Walaupun ada kontradiksi bentuk yang ditemukan tetapi ada keserasian antara alam dan lingkungan binaan yang diciptakan sehingga bentuk yang mempunyai dasar yang kuat dan ciri khas tersebut mudah diingat dan dikenal orang atau pengamat karena elemen-elemen yang ditampilkannya mempunyai satu kesatuan yang membentuk satu permukiman adat.

Baca juga 👉  Wanda Pa'u Tarian Khas Ende

Keberadaan permukiman tradisional Suku Ende Lio adalah jawaban atas tuntutan kebutuhan akan rumah dan kampung tempat tinggal bersama. Nenek moyang etnis ini dalam membangun rumah dan permukiman adat telah menggunakan teknologi dan arsitektur tersendiri sebagai manifestasi hasil cipta, karsa dan karya seni budaya di zamannya. Sejarah membuktikan bahwa jauh sebelum peradaban modern, wilayah Ende Lio memiliki kemampuan dalam mengekspresikan seni budayanya yaitu, dalam bentuk karya sebuah permukiman tradisional yang bernilai tinggi arsitekturnya,hal ini merupakan sebuah tradisi turun temurun dalam masyarakat Suku Ende Lio. Rumah tradisional Suku Ende Lio yang lazimnya disebut dengan Sao Ria (Rumah besar), merupakan suatu bangunan rumah adat yang bagian luar dan dalamnya mengandung arti dan makna tersendiri, serta secara keseluruhan merupakan cermin dari sistem kekerabatan. Selain Sao Ria ada juga bangunan pendukung lainnya adalah "Keda" merupakan tempat dilaksanakan musyawarah adat beserta upacara-upacara adat, Kanga (arena lingkaran) adalah pelataran yang berbentuk bulat dan berpagar batu merupakan tempat suci dan simbol kekuatan di situlah para moyang dikuburkan dan diberi persembahan serta tempat untuk melangsungkan upacara adat, Tubu Musu (Tugu batu) yang letaknya pada bagian tengah kanga atau arena lingkaran, perletakannya ditangani oleh seorang Ibu atau orang lainnya yang ditunjuk. Tubu Musu sebagai lambang kekuasaan yang dianggap tempat sakral. Tubu mbusu biasa terbuat dari batu lempeng atau sejenis batu lonjong yang di anggap sakral oleh Suku Ende Lio merupakan warisan leluhur, walaupun di beberapa tempat sudah mengalami perubahan dan kepunahan dari bentuk aslinya akibat proses alam, perjalanan waktu, dan ulah manusia, namun demikian tetap mempunyai nilai sejarah. 

Arsitektur Suku Lio Ende merupakan ungkapan dan cerminan sosial budaya masyarakatnya, sebagaimana dijelaskan di dalam bagian-bagian permukiman yang ada di permukiman Suku Ende Lio. Setiap hasil karya yang diciptakan benar-benar mempunyai landasan yang kuat dan khas, baik struktur, bentuk, tata ruang, dan juga pemakaian ornamen-ornamennya. Bentuk yang khas dan spesifik tersebut mampu menampilkan bentuk yang selaras dengan lingkungannya. Walaupun ada kontradiksi bentuk yang ditemukan tetapi ada keserasian antara alam dan lingkungan binaan yang diciptakan sehingga bentuk yang mempunyai dasar yang kuat dan ciri khas tersebut mudah diingat dan dikenal orang atau pengamat karena elemen-elemen yang ditampilkannya mempunyai satu kesatuan yang membentuk satu permukiman adat. Karakteristik permukiman tradisional Suku Ende Lio memiliki kekhasannya tersendiri. Hal ini bisa dilihat dari pola permukimannya yang memiliki berbagai macam bentuk lansekap tradisional sesuai dengan karakter yang saling berkaitan dengan nilai-nilai budaya Suku Lio Ende. Permukiman tradisional Suku Lio Ende saat ini masih banyak dijumpai keberadaannya. Bisa dilihat dari permukiman adat Desa Wolotopo di Kecamatan Ndona, permukiman Adat Desa Wolotolo di Kecamatan Detusoko, permukiman adat Wologai di Kecamatan Detusoko, permukiman Adat Desa Ko’a Nara di Kecamatan Kelimutu, permukiman Adat Desa Mbuli di Kecamatan Wolowaru dan permukiman adat Desa Wololele A di Kecamatan Wolowaru yang semuanya masih memegang teguh adat istiadatnya serta bangunan tradisionalnya. 

Kunjungi YouTube : Gerunion Creator

Permukiman tradisional sering dipresentasikan sebagai tempat yang masih memegang nilainilai adat dan budaya yang berhubungan dengan nilai kepercayaan atau agama yang bersifat khusus atau unik pada suatu masyarakat tertentu yang berakar dari tempat tertentu pula di luar determinasi sejarah (Sasongko 2005). Menurut Sasongko (2005), bahwa struktur ruang permukiman digambarkan melalui pengidentifikasian tempat, lintasan, batas sebagai komponen utama, selanjutnya diorientasikan melalui hirarki dan jaringan atau lintasan yang muncul dalam suatu lingkungan binaan mungkin secara fisik ataupun non fisik yang tidak hanya mementingkan orientasi saja tetapi juga objek nyata dari identifikasi. Bangunan tradisional juga memiliki bagian dan fungsinya tersendiri dan merupakan faktor yang dinilai sangat penting dalam perencanaan dan pembangunan arsitektur tradisional adalah skala dan ukuran bangunan yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selain skala, ketepatan jumlah hitungan dari ukuran masing-masing unit rumah juga menjadi perhatian utama, karena dipercaya ada pengaruhnya terhadap kehidupan penghuninya yang menyangkut keselamatan, kabahagiaan, kemujuran, rejeki dan lain sebagainya. Menurut Doxiadis (1968), bahwa terbentuknya sebuah pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara keseluruhan dapat di lihat unsur-unsur ekistiknya yaitu Natural (fisik alami), Man (Manusia), Society, Shell, dan Network.  

Desa Nuaone

Desa Nuaone memiliki dua kampung adat ; Kampung adat Wolojita dan Kampung Adat Wolondopo. Seperti kampung - kampung lain di Lio Ende, kedua kampung adat ini menyimpan sejarah tersendiri. Di desa inilah terdapat "Mumi" dan merupakan satu - satunya mumi yang dimiliki oleh kabupaten Ende. 

Yang penasaran dengan Mumi di Desa Nuaone, silahkan ke lokasinya. Dari Ende ke arah timur, kurang lebih 35KM anda akan memasuki area persawahan Ekoleta, anda akan melihat jalan ke kiri. Masyarakat Ekoleta santun dan ramah 😊 silahkan ditanya. Pasti ditunjuk kemana arahnya,

Share: Youtube

Informasi Covid-19

Total Tayangan Halaman

Popular

Facebook

Gerunion Creator

Wikipedia

Hasil penelusuran

Adsense

Recent Posts

Pepatah Lio

  • Ni Sariphi Tau Wini, Tuke Sawole ngara du nggonde.
  • Lowo Jawu Ae Ngenda.
  • Ndange Beke dan Ngenda Beke.