berbagi kemesraan tentang keanekaragaman budaya Nusantara

Pegadaian Ende ada di Kampung Adat Wologai

oleh Ludger S


Kegiatan Launching Pokdarwis di kampung adat Wologai desa Wologai Tengah yang dilaksanakan pada 8 Desember 2019 di kantor desa Wologai Tengah dihadiri oleh masyarakat desa setempat, dari Universitas Flores (Unflor) Ende dan dari Pegadai Ende. Setelah sambutan pembukaan kepala desa, semua hadirin diajak untuk snack. Beberapa tokoh yang hadir saling melontarkan pertanyaan, kenapa ada Pegadaian? Apa ada kegaitan yang berhubungan dengan Pegadaian? Saya yang kebetulan didekat situ cuman bisa senyam - senyum, karena saya sendiri tidak mengetahui secara pasti kehadiran Pegadaian dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Tak berselang lama, semua hadirin dipersilahkan kembali ke ruang pertemuan. 

Selanjutnya di serahkan waktu kepada pihak Unflor Ende untuk memberikan pencerahan tentang kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam hal Peningkatan Pokdarwis, peningkatan kegiatan literasi serta membangun objek selfie point. Setelah pak Anno Kean memberikan beberapa penjelasan lanjutan, diskusi dalam nuansa tanya jawab, acara selanjutnya di serahkan kepada pak Stenly dari Pegadai Ende

Mewakili Pegadai Ende, hadir pada kesempatan itu bapak Stenly Kaliey Bisinglasi dan bapak Syarifudin Sumbi. Bapak Stenly Kaliey Bisinglasi yang akrab disapa Pak Stenly dengan semangat menginformasikan kepada peserta yang hadir tentang Pegadaian. Adakah peserta yang hadir di aula ini yang pernah ke Pegadaian? Semua menjawab, tidak pernah berurusan dengan Pegadaian. Pak Stenly lanjut dengan memberikan informasi sedetil mungkin tentang Pegadaian. Semua hening, konsen mendengarkan paparan pak Stenly. Beberapa diantaranya, menggadaikan kendaraan tanpa menitipkan kendaraan di Pegadaian. Pegadaian juga memberikan pinjaman tanpa bunga dengan batas pinjaman tertentu. 

Tabungan emas
Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas. Masyarakat diberikan kebebasan menabung emas minimal 0.01 gram atau setara dengan Rp. 6.800. (harga emas 8 des 2018, 680.000/gram). Tabungan dalam bentuk emas ini bisa diambil kapan saja sesuai harga emas terupdate. Keren memang, mempunyai buku tabungan tapi isinya "emas". Semua peserta rapat sangat antusias mendengar penjelasan pak Stenly. 


Masih banyak produk unggulan lainnya, tetapi semua tertarik dengan tabungan emas ini. Pada kesempatan terakhir, pegadaian menyerahkan bantuan kepada Podarwis Wologai Tengah sebesar Rp. 17.800.000.- (tujuh belas juta delapan ratus ribu rupiah). Dana tersebut akan digunakan untuk tabungan emas kepada semua anggota Pokdarwis. 

Tokoh adat yang hadir pada kesempatan itu, spontan mengucapkan terima kasih kepada Unflor Ende dan pihak Pegadaian yang telah memberikan pencerahan kepada "ana kalo fai walu" di kampung adat Wologai.



Share: Youtube

Luanching Pokdarwis desa Wologai Tengah

oleh : Ludger S




8 Des 2018, bertempat di kantor desa Wologai Tengah, dilaksanakan Launching Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata desa Wologai Tengah. Hadir pada kesempatan itu Kepala Desa (Kades) Wologai Tengah Emilianus Linu dan jajarannya, kepengurusan serta anggota Pokdarwis, tokoh adat, tokoh masyarakat, undangan lainnya,  mewakili Universitas Flores (Unflor) Ende oleh Yohanes Yakobus Werang Kean atau yang akrab disapa Anno Kean dan Stenly dari Pegadai Ende.  


Emilianus Linu
Kepala Desa Wologai Tengah
Dalam sambutannya, kades yang akrab disapa Linus Emi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan Launching Pokdarwis desa Wologai Tengah. Ini bukti bahwa pokdarwis merupakan wadah dimana kita bisa mengembangkan potensi wisata kita ke dunia luar. Kita mempromosikan kehasan kampung kita, kerajinan tangan masyarakat kita dan banyak hal lain yang akan kita peroleh. Secara langsung saya harapkan ada peningkatan ekonomi masyarakat dari meningkatnya jumlah kunjungan ke desa kita. Semua elemen masyarakat desa Wologai Tengah saya ajak untuk berpartisipasi atau mengambil bagian untuk kegiatan tersebut. Kades Linus Emi juga menerangkan bahwa selama ini kita telah didamping oleh LWR dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Petani Kopi dan membuka cafe Maro Kopi. Kegiatan ini telah dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Kedepannya, selama satu tahun kita akan didampingi oleh tim dari Universitas Flores (Unflor) Ende dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Lanjut kades, kiranya kegiatan Launching Pokdarwis kita hari ini tidak semata seremonial belaka. Hari ini kita mulai, memulai sesuatu yang bermanfaat untuk kita semua. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa, selalu menyertai kita semua. 


Yohanes Yakobus Werang Kean
berswiter putih
Mewakili Universitas Flores (Unflor) Ende, Yohanes Yakobus Werang Kean atau yang akrab disapa Anno Kean mengucapkan terima kasih kepada kades Wologai Tengah yang serta semua elemen masyarakat yang telah menerima Unflor Ende untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di desa Wologai Tengah ini. Terima kasih juga disampaikan kepada pihak Pegadaian Ende yang ikut serta mengambil bagian dalam kegiatan Launching ini. Lanjut Anno, Unflor sebagai mediator budaya dalam usaha menjalankan salah satu kegiatan "tri dharma" perguruan tinggi, yakni Pengabdian Kepada Masyarakat lebih menitikberatkan pada kegiatan usaha - usaha peningkatan pengelolaan kepariwisataan di pulau Flores umumnya dan kabupaten Ende khususnya. Kenapa harus Wologai Tengah? Hanya satu jawabannya, Wologai Tengah atau kampung adat Wologai memiliki potensi. Kedepannya kita memfokuskan dalam penguatan kapasitas Pokdarwis, peningkatan kegiatan literasi serta membangun objek selfie point. Untuk mewujudkan semua ini, satu harapan kami dan tentunya harapan kita bersama, mari kita "satukan langkah serta bulatkan tekad, kerja sama dan sama - sama bekerja". 

Download 👉 : Pedoman Pokdarwis  



Share: Youtube

Tracking to Kelimutu Lake

oleh : Ludger S



Tak terbilang jumlahnya para pengunjung yang berwisata ke danau Kelimutu. Baik wisata domestik maupun wisata mancanegara. Semua ingin melihat langsung danau tiga warna Kelimutu. Dari arah timur dalam bahasa Lio ke - 3 danau itu dengan nama "Tiwu Ata Polo, Tiwu Nuwa Muri Weki Jemu dan Tiwu Ata Bupu". Tiwu artinya kolam atau danau. Ata Polo artinya "Orang Suanggi". Nuwa Muri Weki Jemu artinya Pemuda dan Pemudi. Ata Bupu artinya Orang Tua. Orang Lio meyakini "Kelimutu adalah peristirahatan jiwa - jiwa manusia yang sudah meninggal. Orang yang berperilaku jahat semasa hidupnya disinonimkan dengan suanggi. Di Tiwu Ata Polo lah tempat beristirahat arwahnya. Orang yang mati muda belum menikah, arwahnya beristirahat di Tiwu Nuwa Muri Weki Jemu. Orang yang meninggal sampai usia tua, arwahnya akan berisitrahat di Tiwu Ata Bupu.

Baca juga 👉 Kelimutu  

Berwisata ke Kelimutu dengan jalur yang lazim dengan kendaraan roda 2 atau roda 4 itu biasa. Yang luar biasa itu, berwisata ke Danau Kelimutu dengan berjalan kaki, menelusuri indahnya alam, berview ria di puncak - puncak gunung yang dilewati, menikmati alam dengan berjuta keunikan, yang tentunya menyegarkan otak dan pikiran kita. Trennya sih, orang menyebutkannya "Trekking". Dari mana start jalur trekking? Siapa pemandu Trekking? Apa yang perlu dibawa? Semuanya akan kita bahas disini.



Jalur Trekking ke Danau Kelimutu

Kita akan mulai dari dusun Resetlemen desa Wologai Tengah Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di dusun inilah kita akan memulai rute perjalanan dengan pemandu yang sudah biasa memandu jalur trekking. Ada gerbang masuk, kita akan menapaki puncak Wolodo melalui Ba'le Mbembu seterusnya sampai masuk di "Tiwu Ata Bupu. 

JALUR TREKKING : Resetlemen ⟾ Ba'le Mbembu  Wolodo ⟾ Rega Do  Me'lo  Deturia  Detu Mbako  Alo Tube  Keli Tua  Wolomapa  Bu Ndari  Awu Jebhu  Bu Ria  Watu Te Susu ⟾ Tiwu Ata Bupu


Pemandu Trekking dan Perlengkapan Trekking 

Di dusun Resetlemen, telah dibentuk Kelompok Sentra Penyuluh Kehutanan Pedesaan (SPKP) oleh Departemen Kehutanan melalui Taman Nasional Kelimutu (TNK) Region Ende. Kelompok yang aktif dalam kegiatan melindungi hutan, telah dilatih untuk memandu pencinta alam dalam bentuk trekking atau juga hiking. Vasilitas trekking juga telah disiapkan mulai dari tenda kemping dan perlengkapan lainnya. Yang berminat bisa hubungi sdr Arnoldus Yansen Moda dengan HP +62812-3859-7945  atau sdr Stephanus Wempi, HP +62822-3668-2925. 

Baca juga 👉 Dusun Resetlemen 

Berapa biayanya?
Biaya yang diperlukan untuk sekali trekking silahkan menghubungi pemandunya. Tergantung jumlah pemandu yang dibutuhkan. Paketan diatas dengan atau tanpa portir.





Yups mari trekking 👍



#wologai
#ludgerwologai
#budayawologai
#puskesmaspeibenga 
Share: Youtube

Iya, Meja dan Wongge

Oleh Ludger S




Ende merupakan  ibukota kabupaten Ende. Letakknya ditengah – tengah pulau flores, kota Ende sering disebut sebagai “cenrtal of flores”. Kota Ende terletak di pesisir pantai selatan pulau Flores. Gunung – gunung mengapit keberadaan kota Ende. Ada gunung Meja, gunung Wonggge, Gunung Iya dan beberapa gunung lainnya. Konon gunung – gunung tersebut menyimpan legenda tersendiri. Yuk kita simak cerita berikut ini.


Adalah Iya, seorang gadis dengan paras sangat cantik. Karena kecantikannya, banyak yang ingin memiliki Iya sebagai pacar juga sebagai teman hidup, istri. 
Meja seorang pemuda tampan yang baik hati, sopan, sederhana dan banyak pembawaan positif lainnya yang ada pada pemuda Meja.
Wongge juga merupakan seorang pemuda tampan yang gagah berani. Wongge sangat temparamen, kasar, egois, pokoknya benar – benar flores, hahahahaha
Meja sangat menyukai Iya. Meja selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk menarik perhatian Iya. Selain Meja, banyak pemuda lain yang menyukai Iya. Diantaranya Wongge. Seperti pemuda lain, Wongge juga pasang aksi untuk menarik perhatian Iya sang bunga desa.
Hari berlalu, tahun berganti. Ternyata Iya lebih menyukai Meja ketimbang pemuda lainnya termasuk Wongge. Meja mengetahui kalau Iya telah memutuskan untuk memilih dirinya ketimbang pemuda yang lain. Meja mulai berani memadu kasih denga Iya secara terang – terangan. Banyak pemuda yang menaruh harapan pada Iya kecewa dengan keputusan Iya. Mereka semua sangat benci kepada Iya dan Meja. 
Suatu ketika, Meja dan Iya sedang memadu kasih. Mereka sangat menikmati kebersamaan mereka. Saling becanda ria, mengekspresikan perasaan jiwa mereka bahwa mereka sedang mabuk asmara. Mereka sepakat untuk membina rumah tangga baru, sebagai sepasang suami istri. Semakin hari, Meja dan Iya selalu bersama. Suatu ketika Wongge memergoki Iya dan Meja sedang memadu kasih. Wongge yang temperamen sangat marah. Perasaan kesal berkecamuk, emosi memuncak. Meja harus disingkirkan sebelum Meja menikah dengan Iya. Setibanya dirumah, Wongge tidak bisa memejamkan mata. Pikirannya kacau mengingat kejadian siang tadi. Bagaimana tidak? Dengan mata kepala sendiri Wongge melihat betapa bahagianya Iya disamping Meja. Yah! Iya telah memilih Meja. Apa yang harus saya lakukan? Pikir Wongge. 
Keesokan harinya, Wongge kembali melihat Iya lagi bersanding dengan Meja. Meja sangat menyayangi calon istrinya Iya. Melihat momen itu amarah Wongge memuncak. Naik sampai ubun – ubun kata orang Ende. Wongge cepat – cepat pulang kerumahnya untuk mengambil parangnya. Setibanya ditempat Iya dan Meja, mereka masih memadu asmara. Tanpa pikir panjang Wongge menerjang dan ingin menebas kepala Meja atau Iya. Meja melihat kejadian akhirnya Meja menghalau mengayomi Iya. Akhirnya parang Wonggge menghantam dan memutuskan kepala Meja. Kepala Meja putus dan terlempar ke muara Nanganesa. Kepala Meja menjadi sebuah pulau kecil yang dinamakan pulau “Koa”. Badan Meja tenggelam kedalas bumi, lehernya membentuk sebuah gunung, yang sekarang dikenal dengan gunung Meja. Setelah membunuh Meja, parang Wongge terlepas dan membentuk sebuah pulau yang bernama pulau Ende. Sedangkan Wongge sendiri menjadi sebuah gunung yang bernama gunung Wongge. 
Akhirnya Iya meratapi kekasihnya dengan sangat sedih. Iya benar – benar kehilangan pujaan hati. Iya merangkul kekasih hatinya itu. Iya tidak mau terpisahkan dengan Meja. Akhirnya Iya menjadi sebuah gunung api. Gunung Iya terletak dibelakang gunung Meja. 


Masyarakat Ende meyakini Iya akan sedih dan meratapi Meja sepanjang hayat. Ada waktu tertentu Iya akan sangat sedih akan kehilangan kekasihnya. Bila saat itu tiba, gunung api Iya akan meletus mengeluarkan lahar panas sebagai ungkapan kesedihannya.


Share: Youtube

Mario's Trip to Tiwusora Lake

oleh Ludger S


dr Mario di Tiwu Sora

Selasa 4 Des 2018. dokter Yohenes Mario yang akrab disapa dr Mario menjelajah "trisula selatan" Lepkes. Tujuan hiking, Tiwu Sora. Perjalanan dimulai dari tempat pengabdian Puskesmas Peibenga - Nua Leta - Keriselo - Lisekuru - Mbe'i Ndori - Nuawika - Saga Pare - Ratenggoji - Detuara - Detulate - Detunaka - Diriani - "Tiwusora" - Deturia - Liselande - Hangalande - Pise - Ratebobi - Kotabaru - Maurole - Ranokolo - Wewaria - Detuoko - Ekoleta - Wologai - Peibenga. Berangkat jam 07.00 - 20.30 witteng. Melelahkan namum sangat puas dengan keaslian alam yang masih sangat natural. 

Menggunakan sepeda motor jenis Verza, bekal makan dan minum, camera, perlengkapan P3K, dikemas dalam ransel siap go...go...go.... Di pandu oleh Berto Roga Langga yang juga sopir di Puskesmas Peibenga mulai hiking. Istirahat sejenak di Mbotu Laka Beke, kiran - kira 20 menit perjalanan dari Peibenga. Mbotu Laka Beke yang terletak persis di bawah gunung Kelisoke mempunyai view alam yang sangat luar biasa. Yang takut ketinggian sebaiknya jangan coba menelusuri Mbotu Laka Beke. Setelah mengabadikan beberapa moment perjalanan dilanjut sesuai jalur hikingnya, Mbe'i Ndori - Nuawika - Saga Pare - Ratenggoji - Detuara - Detulate - Detunaka - Diriani - "Tiwusora".



Memasuki wilayah Tiwusora tepatnya di perkampungan Diriani, kebetulan berpapasan dengan petani yang kebetulan lewat, menanyakan letak "Tiwusora". Setelah melewati jalur tradisional tapi bisa dilewati sepeda motor bagi yang berani, sampai juga ke Tiwusora. Sebuah danau yang sangat natural. Sangat sejuk, banyak jenis pohon besar yang tumbuh di sekitar danau. Airnya yang sangat jernih, bening, dapat memantulkan hasil bidikan camera diatas permukaan. Selanjutnya tentang "Tiwusora" dibahas pada kesempatan berikutnya.


Mbotu Laka Beke

Perjalanan dilanjutkan ke Deturia. Sebuah hamparan padang yang sangat luas dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa. 


Tiwusora

Tiwusora

Berto di Tiwusora

Berto di Tiwusora

Lokasi Deturia

Lokasi Deturia

Lokasi Deturia

Lokasi Deturia

Semua foto diatas, koleksi pribadi dr Yohanes Mario Ramli


#wologai
#ludgerwologai
#budayawologai
#puskesmaspeibenga



Share: Youtube

Embung Alobewa

oleh : Ludger S


Adrianus H.Mbusu,
Kepala Desa Wologai Timur
"Ata Ende" sebutan untuk orang kabupaten Ende tentunya mengetahui dengan baik desa Wologai Timur. Sebuah desa di Kecamatan Lepembusu Kelisoke (Lepkes) yang berada di ruas jalan negara trans Ende - Maumere. Desa yang langsung berbatasan dengan desa Nduaria dan Desa Wologai Tengah kecamatan Kelimutu dan kecamatan Detusoko dan merupakan gerbang masuk ke desa - desa lainnya di kecamatan Lepkes. Sebelum merger ke kecamatan Lepkes, Wologai Timur (Woltim) termasuk bagian dari kecamatan Detusoko.

Beberapa tempat wisata yang terdapat di desa Woltim seperti Kampung Adat Wolobewa, Muru Taga, Muru Wari Le'ja, Hamparan Sawah tadah hujan, hutan adat "otoleke" dan beberapa embung. Dengan luas wilayah 1,65 KM² atau sekitar 1,21% dari luas wilayah kecamatan Lepkes, Woltim sangat menonjol perubahan pembangunan desanya..


Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah permukaan tanah yang lebih rendah dari daratan sekitarnya dengan area cukup luas sebagai penampung air. Secara umum, Embung digunakan sebagai sarana pengendali air untuk keperluan tertentu. Sebagai tempat penampung air, Embung memiliki banyak fungsi. Selain bermanfaat bagi manusia, Embung juga difungsikan untuk keseimbangan alam. Secara Nasional, Embung menjadi program prioritas Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal diberbagai desa di Indonesia 

Secara operasional embung berfungsi mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak dimusim kemarau dan mencegah banjir dimusim penghujan. Tak hanya itu, dalam embung juga dapat disebar ikan untuk usaha perikanan dan mencegah perkembangan jentik nyamuk. 

Pembuatan embung untuk pertanian bertujuan antara lain untuk menampung air hujan dan aliran permukaan ( run off ) pada wilayah sekitarnya serta sumberair lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya. Juga menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.


Embung Alobewa

Dibangun tahun 2011 dengan APBN dan APBD I NTT. Sama seperti embung - embung yang lain, Embung Alobewa juga dibangun dengan tujuan untuk menampung air untuk berbagai keperluan masyarkat desanya juga untuk menjaga keseimbangan alam. 

Kepala Desa Wologai Timur Adrianus H. Mbusu atau yang akrab disapa Adrian menjelaskan yang paling utama tujuan dibangunnya Embung Alobewa yaitu untuk "Investasi Air" sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap air untuk pertanian, hortikulutal, perkebunan, peternakan dan juga sebagai tempat rekreasi rakyat. Embung yang dibangun diatas puncak berbatasan langsung dengan hutan rakyat ini langsung menampung mata air "Alobewa" dan air permukaan sekitarnya. 

Di waktu musim hujan, debet air sangat besar. Embung Alobewa dapat digunakan mengairi sawah tadah hujan yang ada di wilayah desa Wologai Timur. Beberapa anak sungai mengaliri air dari Embung Alobewa. 

Di musim kemarau, embung Alobewa dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengairi area sawah (rano) yang berganti dari padi sawah ke jenis sayuran dan hortikultura lainnya. Embung Alobewa juga telah ditabur dengan beberapa benih ikan. Ada ikan Mas, ikan Mujair dan beberapa jenis ikan. Kedepannya diminta pengelola BUMDES Wologai Timur lebih mengoptimalkan lagi maanfaat lain dari Embung Alobewa. Bisa digunakan sebagai kolam pemancing, bisa digunakan sebagai tempat wisata view alam. Karena dari letaknya ditinggian, kita bisa melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Pemandangan matahari terbenampun sangat menakjubkan. Lanjut Kades  Adrian (sapaan akrab masyarakat setempat) disekitar embung Alobewa juga telah dibangun beberapa embung mini dari Dana Desa.


Saat mengakhiri diskusi singkat, kades Adrian mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan caranya masing - masing telah membantu desa Wologai Timur selama ini sehingga banyak pembangunan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pemerintah Provinsi NTT yang telah mengalokasi dana untuk pembangunan embung Alobewa, Pemerintah Kabupaten Ende yang telah merekomendasikan desa Wologai Timur untuk pembangunan embung Alobewa. Para Kepala Dusun, RW, RT dan semua masyarakat Wologai Timur yang tak henti - hentinya menyuarakan melalui perencanaan partisipatif untuk pembangunan di Wologai Timur. Tak lupa juga saya menyampaikan terima kasih kepada Ketua Tim Penggerak PKK desa Wologai Timur yakni istri saya tercinta yang selalu mendukung setiap program kerja desa saya ini. 


Semua Foto Embung Alobewa dibawah ini karya Huyen Hary






Share: Youtube

Hicking di desa Wologai Tengah

oleh : Ludger S



Sekilas perbedaan hiking dan trekking yaitu hiking atau dalam bahasa pendakian merupakan kegiatan di luar ruangan dengan berjalan kaki di lingkungan alam yang mana jalur yang akan dilewati telah terpetakan atau disebut rute pendakian. Ada pendakian pada siang hari dan pendakian malam hari. Ilmu pramuka waktu SMP jadi terbawa hahaahaha
Sedangkan trekking adalah sebuah perjalanan yang panjang, dilakukan dengan berjalan kaki. Kegiatan ini biasanya mengambil tempat atau daerah di mana tidak ada sarana transportasi yang tersedia. Medan trekking tidak hanya daerahn pegunungan, berjalan kaki dalam waktu beberapa hari pada jalur yang belum terpetakan dan lingkungan yang menantang seperti perbukitan atau pegunungan. 
Melihat defenisi singkat hiking dan trekking diatas, banyak daerah di Nusantara memiliki tempat yang bisa kita hiking dan trekking. Di desa Wologai Tengah pun mempunyai hiking dan trekking. 

Hiking di Wologai Tengah
Bagi yang suka berpetualangan dengan berjalan kaki, dengan jalur yang sudah di tentukan anda bisa menjelajah beberapa tempat diseputaran kampung adat Wologai. 

Muru Kune
Ketika anda berada di kampung ada Wologai letak Muru Kune berada di bagian utara kampung. Dari kejuahan sudah terlihat sebuah tebing tinggi dibawah kaki gunung Lepembusu. Muru Kune merupakan mata air utama yang mengalir sampai ke Ende. Sepanjang tahun air tetap mengaliri sungai sampai ke Ende.

Logoweki 

Baca 👉 Logoweki 

Lowo Po’o
Lowo artinya sungai, Po’o artinya memasak nasi dari bambu. Lowo Po’o adalah sebuah tempat seremonial adat Po’o Are, dipinggir sungai. 


Poke Gaku Watu Doa, Tiwu Fai Kaki, Gomo Wulu, Lia Lela Nggewa, Lia Meo, Muru Logo Leta, Muru Lowo Sobe, Kolo Kamba dan beberapa tempat lainnya. Tempat – tempat yang masih sangat natural. 

Sudah dulu ya....detilnya nanti setelah anda berada di kampung ada Wologai.


#wologai
#budayawologai
#ludgerwologai

#puskesmaspeibenga

Share: Youtube

Informasi Covid-19

Total Tayangan Halaman

Popular

Facebook

Gerunion Creator

Wikipedia

Hasil penelusuran

Adsense

Recent Posts

Pepatah Lio

  • Ni Sariphi Tau Wini, Tuke Sawole ngara du nggonde.
  • Lowo Jawu Ae Ngenda.
  • Ndange Beke dan Ngenda Beke.