Oleh : Ludger S
Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan atau yang disingkat SPKP adalah organisasi masyarakat di tingkat desa yang dibentuk berdasarkan hasil musyawarah berbagai pihak di wilayah desa dalam upaya melestarikan fungsi dan manfaat hutan dan lahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Penyuluhan kehutanan merupakan suatu proses pemberdayaan masyarakat yang tidak dapat dilakukan oleh penyuluh kehutanan saja tetapi harus dilakukan secara bersama antara penyuluh kehutanan dengan masyarakat. Masyarakat dapat berperan dalam kegiatan penyuluhan melalui Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan sehingga dapat mendorong peningkatan produktifitas dan kemandirian masyarakat melalui berbagi aktifitas produktif yang mereka lakukan. Melalui kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat di dusun Resettlement desa Wologai Tengah, diharapkan akan lebih berdaya sehingga dapat menggali dan meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya maupun potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Detusoko dan Kabupaten Ende menuju ke arah kemandirian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya.
SPKP desa Wologai Tengah dibentuk oleh musyawarah desa dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa sejak tahun 2010. Sejak 2014 dipimpin oleh Stephanus Wempi. SPKP beranggotakan 30 orang yang tersebar dusun Wologai dan dusun Resettlement desa Wologai Tengah.
Kades Emilianus Linu |
Kepala Desa Wologai Tengah bapak Emilianus Linu yang dihubungi via seluler menegaskan, dengan dibentuknya SPKP Desa Wologai Tengah diharapkan : (1). dapat menekan laju kerusakan sumberdaya hutan, (2). Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan bisa menjadi wahana pembelajaran masyarakat
dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pada usaha yang digeluti
menjadi lebih baik, (3). Kehadiran sentra penyuluhan kehutanan pedesaan di Wologai Tengah harus dapat memacu
peran serta pria dan wanita dalam kegiatan penyuluhan dan pembangunan kehutanan
secara serasi dan hormonis, (4). Kehadiran sentra penyuluhan kehutanan
pedesaan di Wologai Tengah, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat melalui kelompok kelompok usaha produktif yang telah ada.
Stephanus Wempi |
Stephanus Wempi atau yang akrab disapa Wempi, sebagai ketua kelompok SPKP Desa Wologai Tengah menjelaskan dibawah kepemimpinannya sejak 2014, bersama anggota kelompok telah melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya kerja kelompok. Sejak tahun 2017 bersampa pendamping dari Balai Taman Nasional Kelimutu, telah mengembangkan kegiatan kelompok dalam berbagai kegiatan yang pada prinsipnya : (1) melakukan konservasi alam, (2) meningkatkan kompetensi anggota keompok dalam konsep pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok SPKP, (3) melestarikan lingkungan hidup. Ke -3 prinsip tersebut dilaksanakan secara rutin dan terus menerus. Untuk tahun 2019, SPKP Desa wologai Tengah akan berkonsentrasi pada kegiatan :
• Penataan area wisata Embung Boelanboong
Embung Boelanboong menjadi salah satu wisata alam dengan view alam yang sangat indah. Kita bisa melihat kampung Adat Wologai dari sisi selatan. Ada puncak gunung Lepembusu. Hamparan Waruobo, padang Wolo Ekoleta, Puncak Wolodo, Kampung Adat Wolobewa. Di area Embung Boelanboong, pengunjung dapat menikmati kesejukan alam Resettlement dengan memancing di embung, bisa bersenda gurau di pondok atau lopo yang disediakan, bisa ber-selfi di area seputaran embung. Kami menyiapkan kedai - kedai kopi asli Wologai, makanan lokal berupa "uwi kaju" (singkong), "ndora" (petatas) dan berbagai jenis pangan lokal dalam olahan tradisional, "jelas Wempi".
Tahun 2019 ini, kami akan menata lokasi embung Boelanboong ini dengan berbagai jenis tamanan bunga. Kegiatan lainnya adalah penataan areal parkiran kendaraan pengunjung yang aman dan nyaman. Penataan pagar alami di sekeliling embung Boelanboong. Sementara ini masih lanjut dengan pengerjaan setapak keliling embung, sehingga pengunjung bisa menikmati embung dari semua sisi. Pengerjaan setapak ini selain disuport oleh pihak Balai Taman Nasional Kelimutu, tenaga kerja adalah swdaya anggota kelompok.
- Penanaman pohon di areal kehutanan dan camping ground serta pemberantasan Kerinyu
Bersama pendamping dari Balai Taman Nasional Kelimutu (TNK) pak Kuswoyo dan tim lainnya, kami telah melaksanakan penanaman pohon baru di area kehutanan, pembersihan kerinyu, pembersihan jalur tracking. Kegiatan ini kami lakukan secara rutin dan terus menerus, sambung Wempi.
- Kerja Kelompok
Kami kelompok SPKP Desa Wologai Tengah, semua berprofesi sebagai Petani. Selain kegiatan kelompok kami juga berkebun dan bersawah. Mata pencaharian kami adalah kebun ladang dan sawah. Jadi, sebagai bentuk kesetiakawanan kami terhadap sesama anggota kelompok, kami juga mengembangkan kerja kelompok di kebun anggota kelompok secara bergilir dari anggota satu ke anggota lainnya dengan paruh waktu. Jadi sistimnya dalam sehari, kerja kelompok di kebun si A 2 jam, terus pindah lagi ke kebun si B 2 jam. Kerja kelompok tidak full sehari seperti kelompok tani lainnya.
- Peningkatan Kapasitas Anggota Kelompok dalam Pelatiahan - Pelatihan
Telah dijelaskan diatas, bahwa SPKP Desa Wologai Tengah beranggota para petani dengan latar belakang tingkat pendidikan yang berbeda - beda. Jadi pengembangan ilmu dan peningkatan SDM kelompok sangat bermafaat bagi kami semua. Selama ini yang mendampingi kami dari Balai TNK, pak Kuswoyo. Berbagai ilmu kami dapatkan dari beliau. Sebagai mitra dan pendamping SPKP, beberapa hal yang sangat kami rasakan itu semangat kerja, semangat berkelompok, bagaimana kami bisa berswadaya. Mitra kami yang baru dimulai adalah DMO (Destination Management Organisation) dari Dinas Pariwisata kabupaten Ende. Dengan mitra kami telah berdiskusi tentang peningkatan kapasitas anggota kelompok dalam bentuk - bentuk pelatihan - pelatihan singkat langsung dilapangan. Ngantuk kalau pelatihan formal dalam gedung berhari - hari hahahahaha, canda Wempi.
- Pendampingan Tracking dari Dusun Resettlement ke Danau Kelimutu
Tentang pendampingan jakur tracking ini benar - benar sesuatu yang harus kami belajar banyak. Bersama mitra dari Balai TNK, beberapa tim telah kami dampingi dalam kegiatan tracking ke danau Kelimutu. Dalam waktu dekat akan ada kegiatan pelatihan penanganan gawat darurat tim tracking. Bersama mitra dari Balai TNK, kami juga akan membuat suatu panduan tracking dalam bentuk Buku Saku Tracking atau lainnya. Fasilitas tracking yang ada dikelompok kami berupa tenda camping sebanyak 5 buah dengan kapasitas 2 orang / tenda, juga kebutuhan dasar tracking lainnya. Karena tracking melalui memasuki area kehutanan, kami juga telah menandatangani MOU atau Perjanjian Kerjasama dengan Kepala Balai TNK untuk 10 tahun kedepan dan bisa diperpanjang. Yah, untuk MOU / PKS ini saya mewakili anggota kelompok mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai TNK yang telah memeberi kami peluang besar untuk mengembangkan kegiatan tracking ini. Bulan Februari ini, kami akan menentukan berapa biaya perpaket kegiatan tracking. Dari biaya yang ditetapkan sudah mengurai secara jelas dan terperinci apa saja yang didapat oleh pengunjung sebagai tim tracking.
- Sekretariat SPKP dan Rumah Baca
Kelompok SPKP Desa Wologai Tengah, sudah memiliki Sekretariat yang sekaligus bermanfaat sebagai Rumah Baca. Beberapa Buku tersedia di Rumah Baca. Jadi selain digunakan untuk pertemuan kelompok, kami juga dapat menimba ilmu di sekrretariat kami.
Wempi menambahkan, dalam bulan Januari dan Februari 2019 bersama mitra SPKP dari Balai TNK dan DMO Flores akan dilaksanakan kegiatan - kegiatan :
1. Pelatihan Kuliner akan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2019.
2. Pelatihan Guide Lokal
3. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Kelompok
4. Pelatihan Manajemen Keuangan Kelompok