Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'hoaks' adalah 'berita bohong.' Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat'.
Orang Lio khususnya di Wologai mengenal serta memahami kata "woa rewo yang berarti bohong". Woa rewo terdiri dari dua suku kata, woa dan rewo. Woa artinya bohong, rewo artinya sembarang. Woa rewo artinya informasi atau berita yang tidak benar atau berita sembarangan.
Dalam keseharian, kata woa sering diungkapkan kepada seseorang yang berujar tidak benar. Bercerita tidak benar.
Kata woa juga menegaskan ketidakpuasan terhadap suatu situasi tertentu. Misalnya ada suatu peristiwa pembelisan atau mahar pada suatu generasi tertentu antar klan adat. Dari pembelisan tersebut diriwayatkan bahwa seorang ibu telah ditebus belisnya sehingga menjadi anggota klan dirumah suaminya. Cerita pembelisan tersebut diriwayatkan oleh anggota klan suami dari ibu tersebut di suatu kesempatan dirumah klan si ibu. Karena tidak puas dengan apa yang diceritakan, keluarga dari klan si ibu membantah dan mengatakan "woa rewo". Beda versi dari apa yang diceritakan masing - masing klan.
Kata woa rewo juga sering menyebabkan terjadinya sesuatu konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika seseorang sedang menceritakan sesuatu kejadian yang benar - benar terjadi, tetapi disanggah dengan ungkapan woa rewo oleh lawan bicaranya. Ini menyulut amarah yang menyebabkan konflik.
Selain kata woa, woa rewo ada kata baje atau baje roja yang hampir sama artinya.