oleh : Ludger S
Adapun seni sastra yang ada di Lio Wologai diantaranya:
Sua
Sua merupakan ungkapan adat yang memiliki kekuatan tertentu dari arti kata yang diucapkan.
Sua juga merupakan lafalan doa atau kutukan terhadap sasaran baik makluk hidup atau benda mati yang diucapkan karena situai dan emosi. Sua bisa diartikan sebagai memohon kekuatan tertentu kepada alam dengan maksud dan tujuan sesuai keinginan yang memohon. Sua juga bisa diartikan mantra adat yang diungkapkan lewat kata - kata.
Beberapa jenis sua yang sering diucapkan dalam keseharian "ata (orang) Wologai" :
Sua juga merupakan lafalan doa atau kutukan terhadap sasaran baik makluk hidup atau benda mati yang diucapkan karena situai dan emosi. Sua bisa diartikan sebagai memohon kekuatan tertentu kepada alam dengan maksud dan tujuan sesuai keinginan yang memohon. Sua juga bisa diartikan mantra adat yang diungkapkan lewat kata - kata.
Beberapa jenis sua yang sering diucapkan dalam keseharian "ata (orang) Wologai" :
- Sua Sasa
Ungkapan atau mantra adat yang timbul dari ekpresi senang, bahagia kepada alam dan leluhur karena keberhasilan tertentu.
Contoh sua sasa :
More Ngga'e gheta lando leja Du'a ghale we'na tana eo pati rewa bo'o. Artinya : Pujilah Tuhan ditengah matahari, Dewa di bawah pusat tanah yang telah memberikan panenan berlimpah.
Contoh sua sasa :
More Ngga'e gheta lando leja Du'a ghale we'na tana eo pati rewa bo'o. Artinya : Pujilah Tuhan ditengah matahari, Dewa di bawah pusat tanah yang telah memberikan panenan berlimpah.
- Sua Somba
Ungkapan atau mantra adat yang timbul akibat ada kejadian yang menjengkelkan. Selalu dalam bentuk kutukan yang mendatangkan petaka bagi sasaran sua.
Contoh sua somba :
mba - mba mata, lora - lora bopa. Yang bermakna mengutuk sesorang atas tindakan tertentu. Bisa karena durhaka, bisa karena pencurian dan kejadian menjengkelkan lainnya.
Contoh sua somba :
mba - mba mata, lora - lora bopa. Yang bermakna mengutuk sesorang atas tindakan tertentu. Bisa karena durhaka, bisa karena pencurian dan kejadian menjengkelkan lainnya.
- Soa Sola
Ungkapan atau mantra adat dalam bentuk permohonan dalam kegiatan / usaha suapaya memperoleh hasil yang berlimpah atau memuaskan.
Contoh sua sola :
Tipo ji'e - ji'e, pama pawe - pawe : mohon perlindungan.
Buru ma'e sapu'u kaka ma'e sabege : mohon kesehatan prima
Nge bhondo be'ka kapa : beranak cucu yang banyak
dan lain sebagainya
Contoh sua sola :
Tipo ji'e - ji'e, pama pawe - pawe : mohon perlindungan.
Buru ma'e sapu'u kaka ma'e sabege : mohon kesehatan prima
Nge bhondo be'ka kapa : beranak cucu yang banyak
dan lain sebagainya
Bhea
Merupakan ungkapan yang menyatakan kebesaran dalam klan tertentu yang mengungkapkan kebesaran klannya terhadap klan lainnya. Bhea dilakukan pada saat - saat tertentu seperti pembangunan ke'da, menerima tamu istimewa tertentu. Bhea dipentaskan bersama dengan woge (tari parang) dan diringi nggo lamba (musik lokal).
Mantra yang diucapkan dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Nijo biasa dimantrakan oleh ata nipi (dukun) untuk penyembuhan sakit penyakit. Nijo selalu identik dengan ru’u (tanda larang mengambil) atau penyakit lainnya.
Nu Nange
Cerita rakyat yang melegenda dari waktu ke waktu. Beberapa legenda yang selalu ceritakan dari generasi ke generasi seperti ; ana kalo (yatim piatu), otoleke (legenda air bah) dan lain sebagainya.
Lota
Merupakan tulisan yang dituliskan pada daun lontar (wunu koli) dalam bahasa dan tulisan dulu. Hal ini merupakan satu keanehan karena bahasanya tidak dimengerti tetapi orang senang mendengarnya. Sayangnya, banyak lota yang telah dijual kepada para kolektor. Sehingga jarang dan hampir tidak pernah tersedia lagi.
Sodha
Nyanyian yang dipentaskan pada saat tarian gawi (tandak). Sodha merupakan lantunan syair dengan nada datar yang dilafalkan saat gawi tanpa teks. Kata - kata sodha disesuaikan dengan acara pesta adat masing - masing kaln adat. Sodha dibawakan oleh salah satu orang yang telah ditunjuk dan diduet satu orang pengiringnya. Sodha Gawi tidak dibatasi dengan waktu dan yang paling unik yaitu syairnya tidak ditulis dan bukan semua orang menjadi pe-sodha, melainkan hanya orang-orang tertentu. Pada saat - saat tertentu para penari membalas kata sodha juga dalam bentuk nyanyian.
Doja
Menyanyikan lagu yang dipersiapkan secara khusus dalam suatu acara baik dalam pesta adat maupun lagu pernikahan atau lagu hymne. Doja dinyanyikan secara serius dengan penuh penghayatan. Lagu-lagu yang dinyanyikan disebut juga lagu selamat.
Jenda
Dinyanyikan secara spontan tanpa teks oleh seseorang atau dua orang secara bergantian dengan syair pele pata seperti berbalas pantun pada acara seremonial adat. Jenda biasanya dalam posisi duduk dan isinya antara lain mengisahkan perjalanan hidup; bila dinyanyikan oleh dua orang kata-katanya merupakan sindiran. Kadang Jenda dinyanyikan oleh dua orang, saling bersahutan dalam situasi saling menjajaki tingkat ilmu. Jenda mempunyai kekhasan karena bahasa jenda hampir tidak dimengerti oleh pendengar. Jenda dinyanyikan dalam posisi semedi dengan mata tertutup.
Woi Nada
Ratapan yang mengisahkan perjalanan hidup pasangan muda - mudi yang menyedihkan dalam cerita rakyat Lio. Woi juga dilakukan para dukun / bhisa mali dalam mengobati orang sakit dengan melagukan nada woi dalam keadaan tanpa sadar untuk menelusuri penyebab sakit penyakit tertentu.
Peo Oro
Nyanyian tradisional oleh peo / solo dan dijawab oleh koor / oro secara bersama - sama untuk meringankan suatu pekerjaan berat. Peo Oro dipentaskan untuk mengatasi sesuatu pekerjaan yang berat menjadi ringan, seperti Mboka : Goro watu rate (tarik batu kuburan), goro tenga (tarik balok kayu untuk rumah adat). Jenis Peo Oro lainnya seperti : O Lea: Lagu dalam kebersamaan melulur jagung yang dipanen, Rongi : membuka lahan atau kebun, Dhawe Dera: menanam tanaman, Debu Dera: menetas padi, dan lainnya.
Sodha Le Lai Lowo
Nyanyian untuk menina-bobokan anak kecil dan lagunya hampir sama dengan sodha. Syairnya merupakan kata-kata jenaka. Sodha Le Lai Lowo ini juga dipakai dalam acara gawi yang tidak resmi.
Menyanyikan lagu secara bebas baik secara serius maupun bersifat jenaka/menghibur dalam berbagai acara oleh seorang atau bebera penyanyi. Nde'o = nyanyi. Nde'o randu = nyanyian.