berbagi kemesraan tentang keanekaragaman budaya Nusantara

The Last Lecture


Pesan Pengidap Kanker Ganas Yang Mencuri Perhatian Dunia.

Banyak profesor menyampaikan ceramah berjudul Kuliah Terakhir.? Mereka diminta untuk memikirkan kematian mereka dan merenungkan hal-hal apa saja yang paling berarti bagi mereka. Sementara mereka berbicara, hadirin mau tak mau memikirkan pertanyaan yang sama, yaitu kearifan apa yang akan kita tanamkan kepada dunia jika kita tahu ini kesempatan terakhir kita? Jika kita harus mati besok, apa yang kita inginkan sebagai pusaka atau warisan kita?

Ketika Randy Pausch seorang profesor ilmu komputer di Carnegie Melon diminta memberikan ceramah semacam ini, dia tidak perlu berkhayal bahwa itu adalah ceramahnya yang terakhir. Karena, tidak lama sebelumnya, dia didiagnosa menderita kanker yang mematikan, sementara hidupnya sudah dipastikan hanya tinggal beberapa bulan lagi. Mengejutkannya, kuliah yang dia sampaikan justru bukan tentang kematian. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, kuliah inilah yang mengubah seluruh sisi kehidupannya dan memberi dampak positif terhadap hadirin yang mendengarkannya. Lalu apa sebenarnya isi kuliahnya? Dalam buku ini, Randy Pausch menggabungkan humor, inspirasi, serta kecerdasan yang membuat kuliahnya begitu fenomenal, dan memberi wajah atas kuliah itu dengan penampilan yang teguh.

Inilah buku yang akan terus dinikmati bersama selama beberapa generasi mendatang. Randy Pausch, seorang profesor di bidang Ilmu Komputer, Ilmu Komputer Interaksi Manusia, dan bidang Desain di Universitas Carnegie Mellon. Sejak tahun 1988 hingga 1997, dia mengajar di Universitas Viginia, dan memenangkan penghargaan guru dan peneliti.

Dia juga bekerja bagi perusahaan Adobe, Google, Electronic Arts ( EA) , dan Walt Disney. Dia tinggal di Virginia bersama istrinya dan tiga orang anaknya. Jefrey Zaslow, seorang kolumnis bagi Wall Street Journal, yang menghadiri Kuliah Terakhir yang ditulisnya hingga mendapatkan sorotan dunia. Dia tinggal di kota Detroit bersama anak dan istrinya.

Dikutip dari Buku Karya Ausberg 49 tahun buku yang berjudul "THE LAST LECTURE" (Kuliah Terakhir)y ang menjadi salah satu buku best-seller pada tahun 2007.


KUNCI UNTUK MEMBUAT HIDUP ANDA LEBIH BAIK terdiri atas  
_Personality,
_Community and 
_Life.

Berikut penjelasannya:

A.  PERSONALITY:

1. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan rasakan.

2. Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada di luar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang Anda jalani saat ini, secara positif

3. Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.

4. Jangan paksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna.

5. Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.

6. Bermimpilah saat anda bangun (bukan saat tertidur).

7. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.

8. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan saudara , pasangan dan teman Anda pada masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.

9. Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu. 
Jangan pernah membenci.

10. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini Anda.

11. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.

12. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar. 
Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat berlangsung seumur hidup.

13. Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin agar Anda lebih dapat menikmati hidup ini

14. Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah

B. COCOMMUNITY

15. Hubungi keluarga Anda sesering mungkin

16. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.

17. Ampuni setiap orang untuk segala hal

18. Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.

19. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.

20. Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
Itu urusan mereka.
Jangan pikirkan hal tsb.

21. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda pada saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda. Tetaplah berhubungan baik dgn mereka dan lingkungan Anda.

C. LIFE:

22. Jadikan Tuhan sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.

23. Tuhan menyembuhkan segala sesuatu.

24. Lakukan hal yang benar.

25. Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.

26. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan beraktivitaslah !.

27. Yang terbaik belumlah tiba, tapi nikmati saja yg ada.

28. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.

29. Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Tuhan untuk itu.

30. Jika Anda mengenal Tuhan, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.


Mati tidak menunggu Tua.
Mati tidak menunggu sakit.
Nikmati hidup....
Share: Youtube

Woa Rewo, Hoaks

Oleh : Ludger S


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'hoaks' adalah 'berita bohong.' Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat'.
Orang Lio khususnya di Wologai mengenal serta memahami kata "woa rewo yang berarti bohong". Woa rewo terdiri dari dua suku kata, woa dan rewo. Woa artinya bohong, rewo artinya sembarang. Woa rewo artinya informasi atau berita yang tidak benar atau berita sembarangan. 
Dalam keseharian, kata woa sering diungkapkan kepada seseorang yang berujar tidak benar. Bercerita tidak benar. 

Kata woa juga menegaskan ketidakpuasan terhadap suatu situasi tertentu. Misalnya ada suatu peristiwa pembelisan atau mahar pada suatu generasi tertentu antar klan adat. Dari pembelisan tersebut diriwayatkan bahwa seorang ibu telah ditebus belisnya sehingga menjadi anggota klan dirumah suaminya. Cerita pembelisan tersebut diriwayatkan oleh anggota klan suami dari ibu tersebut di suatu kesempatan dirumah klan si ibu. Karena tidak puas dengan apa yang diceritakan, keluarga dari klan si ibu membantah dan mengatakan "woa rewo". Beda versi dari apa yang diceritakan masing - masing klan. 

Kata woa rewo juga sering menyebabkan terjadinya sesuatu konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika seseorang sedang menceritakan sesuatu kejadian yang benar - benar terjadi, tetapi disanggah dengan ungkapan woa rewo oleh lawan bicaranya. Ini menyulut amarah yang menyebabkan konflik. 
Selain kata woa, woa rewo ada kata baje atau baje roja yang hampir sama artinya.
Share: Youtube

Selamat Jalan Mama Klara Mbu


10 Des 2018, awal gejala diketahui. Pagi - pagi mata mama kelihatan sangat kuning. Mama harus segera diperiksa lengkap. Begitu kata dr. Yohanes Mario yang akrab disapa dokter Mario. Kata mama, tidak usah diperiksa, telepon Yuven Hary saja, biar Yuven yang suntik dan pasti sembuh. Mama pasti sembuh, tetapi alangkah baiknya kalau diperiksa lengkap dulu biar diketahui secara pasti apa penyakit mama, sambungku. Dari perbincangan singkat, akhirnya mama setuju untuk diperiksa lengkap. Hari itu juga, mama dan Osta ke Ende. 
Mama dibawa ke dr.Aries,Sp.PD. Dr Aries mengirim permintaan pemeriksaan Laboratorium ke RSUD Ende. Hasil pemeriksaan laboratorium di RSUD Ende, menerangkan kalau mama ada gangguan di hati, atau sirosis hepatis maligna. Mama dikasih resep tenofovix. Tetapi obat tersebut tidak ada di Ende. Coba hubungi beberapa apotik di Maumere juga tidak ada. Mama harus minum obat, akhirnya kembali ke dr Aries, minta ganti obat sejenisnya. Dokter menggantikannya dengan obat ricovir, ada obat di apotik kimia farma tetapi stocknya sisa 15 tablet. Tepatnya tanggal 15 des 2018, mama mulai minum obat yang ada sambil tunggu tambahan stoknya. 


23 Desember 2018, keadaan mama makin drop, mama mengeluh sangat capai, bawaan ngantuk, mau berdiri saja susah. Tanta Tina menyarankan segera ke Rumah Sakit untuk pemulihan stamina dan pengobatan lanjutan. Saya punya pertimbangan lain dari pengalaman sebelumnya, akhirnya saya minta persetujuan bapak, Dita, Osta dan Ovin untuk merawat mama di RS.St.Antonius Jopu. Minggu 23 Des 2018 mama masuk RS Jopu sekitar pukul 23.00. Mama di rawat ruangan St.Paulus 3. Pagi - pagi 24 Des 2018, suster membawa mama Ekaristi. Mama berusaha untuk bangun tetapi tidak mampu. Akhirnya dibantu Dita, mama bisa menerima komuni. Mama makin drop. 


Tanggal 25 Des 2018, dokter Heru menyarankan mama harus di rujuk ke RSUD TC.Hillers untuk pengobatan selanjutnya, terutama untuk di USG. Oleh suster, perayaan Natal 2018, mama menerima Komuni di tempat tidur. Semangat mama kelihatan saat suster menyapa mama untuk menerima komuni, mama berusaha bangun tapi tidak kuat. Dita bantu biar mama duduk untuk menerima komuni. 
Mama makin drop keadaannya. Kadang bicara tidak sambung. Semua keluarga harus diinformasikan. Sejak dirawat di RS Jopu, Ano, Udis, Kae Sensi, Kae Nuel, Suster Rensi, Romi, Mikel, Saver, Ruben, Grasi, diberitahu. 


Pukul 16.15 mama dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere. Ovin, Agus dan Udis kembali ke Wologai. Yang ikut ke Maumere Bapak, Dita, saya, Osta, Rega dan Berto. Kae Sensi segera dihubungi. Tiba di UGD Maumere pukul 23.10. Segera mama ditindaklanjuti. Langsung diambil darah untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil labor masih sangat tinggi SGPT, SGOT, billirubinnya. Kae Sensi sekeluarga tiba setelah mama tiba di UGD. Keadaan mama sangat lemah. Mama bicara tidak sambung. Mama katakan, Nue tu aku da ghele Lute we. Aku no ana ku Lute we. Berulang kali mama katakan itu. Ketika ketemu kak Sensi, seakan sadar mama katakan, kau mai oe. No Eti, ine ne? Miu ma'e mbi'a mbera. Kae Sensi tidak kuat, akhirnya keluar dari UGD. Setelah itu kembali minta, Nue tu aku da ghele Lute we. 

Jam 02 lewat 26 Des 2018, mama masuk ruangan VIP Mawar. Jam 08.15 kembali diambil darah dan urine. Mama sudah tidak sadar. Mama dipasang oksigen dan kateter. Saya melihat mama sudah sangat tidak respon dengan semua apa yang kita tanyakan. Saya hubungi suster untuk minyak suci mama. Hubungi kae Sensi. Telp Romo Anis lagi di Nduaria. Hubungi Romo Yonas lagi cuti di Ekoleta. Tidak ada Romo yang bisa dihubungi. Tanggal 27 Des 2018, oleh suster Rensi hubungi Romo Yonas. Akhirnya Romo Yonas menyampaikan ada Romo Sevrin Nuwa, O.Carm. Jam 09.15 mama mendapatkan sakramen Minyak Suci. Untuk tanda salib saja Dita yang bantu. Saat visite dokter menjelaskan ada jenis pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan oleh RSUD TC Hillers, harus dilakukan di laboratorium luar. Dokter menyarankan ke laboratorium Mahardhika. Saya ke Mahardhika, ternyata harus dikirim ke Surabaya. Petugas laboratorium mengambil darah dan mengirimkannya ke Surabaya. 

Tanggal 28 Des 2018, mama sudah menunjukan sakratul maut. Napas tidak beraturan. Dokter yang merawat menjelaskan keadaan mama. Jam 08.50, mama menghembuskan napas. Mama meninggalkan bapak, 4 orang anak, 6 cucu dan semua keluarga. Semua saudara dihubungi. Kae Sensi sekeluarga segera ke Rumah Sakit. Setelah melepaskan semua infus, oksigen, kateter, mama dibawa ke ruangan pemulasan jenazah.

Selamat Jalan mama Klara Mbu, jadilah pendoa bagi kami semua di dunia ini. 
Share: Youtube

UGD RS TC Hillers Dihantam Evergreen

Oleh : Ludger S




Rabu, 26 Desember 2018 sekitar pukul 23.15, pohon evergreen di area parkiran UGD RSUD TC Hillers Maumere of Flores (mof) tumbang menghantam tanah. Pohon yang tumbuh di antara warung makan depan UGD tersebut menyenggol sebuah warung disampingnya. Tidak ada korban baik manusia maupun kendaraan yang menjadi korban tumbangnya evergreen tersebut. Seorang saksi mata menjelaskan sebelum evergreen tumbang beberapa mobil dan sepeda motor terlihat parkir dibawah rindangannya. Saat bunyi gedebuk semua berhamburan keluar, ternyata sudah tidak ada kendaraan yang parkir dibawah pohon evergreen tersebut. 

Pagi - pagi benar banyak yang mengerumuni pohon tersebut. Serasa ada hiburan untuk ditontoni. Salah er seorang warga Danga kabupaten Nagekeo yang mendampingi adiknya yang kecelakaan lalu lintas dan di rawat di RS tersebut nampak mengurut dada dan berkata syukurrrrr, semalam pickup miliknya sudah dipindahkan. Beberapa keluarga pasien lainnya juga mengatakan hal yang sama. Seorang bapak sempat berkomentar, begini nih kalau menanam pohon bukan dari anakan yang disemai dan didahului dengan pembibitan tetapi ditanam dari stek batangan. Tidak ada ibu akar yang menjadi kekuatan kedalam tanah. 
Pengunjung lainnya yang bernama Rega Tarewazi mengatakan, hujan terlalu lama dan tanah menjadi lembek sehingga pohon tidak kuat dan tumbang. 
Kalau saya sih dengerin saja apa komentar mereka. Biar ada catatan, hahahaha
Share: Youtube

Wapi Fun : Sarafua

oleh : Ludger S


Cerita rakyat "Waru Pire Fau Nunu" (Wapi Fun).





Episode "SARAFUA" 

Ndange dan saudaranya Ngenda adalah anak dari seorang mosalaki bernama Beke. Mereka berdua adalah anak kesayangan Beke, karena kepada mereka berdualah semua warisan leluhur akan diteruskan. Beke memiliki satu kebiasaan mengkonsumsi sambal "sarafua". Suatu ketika...


Nak.... Persediaan sambal sarafua bapakmu besok pagi habis. Hari ini kamu ke padang Wolo Ekoleta mencari bebapa sarafua. Iya bapak, jawab Ndange dan Ngenda kompak.

Matahari mulai menanjak menyinari alam sekitar Wologai. Ndange dan Ngenda menelusuri jalan setapak menuju Wolo Ekoleta. Sambil bermain, Ndange dan Ngenda mengamati diantara rindangan pohon kalau - kalau ada "sarafua". Sambil makan jambu yang tumbuh liar di seputaran Wolo Ekoleta. Tiba - tiba, "kak, itu sarafua" kata Ngenda. 

Owh iya... Lumayan besar dan banyak isinya, timpal Ndange. Kira - kira 15 cm diameternya. Dik, kamu tunggu disini, biar kakakmu ini yang menjoloknya. Ndange segera mengambil bambu jolokan yang telah mereka siapkan. Jangan lupa ya dik, saat kakak menjolok sarafua adik lakukan apa yang sudah bapak ajarkan. Perlahan Ndange mendekat ke sebuah pohon jambu liar yang lumayan tinggi. Sambil melangkah Ndange berucap dalam desisan susuku...susuku...susuku....seraya memegang puting susunya. Ngenda berdiam ditempat tetapi sambil mendesiskan kata - kata yang sama sambil memegang puting susunya.

Susuku...susuku...susuku...perlahan Ndange mulai mengarahkan bambu jolok ke pangkal sarafua. Ndange menggoyangkan sarafua untuk mengusir tawon yang masih dalam sarafua. Disaat semua tawon beterbangan, Ndange mendorong tangkai sarafua hingga terlepas. Sarafua jatuh ketanah. Tetap mendesiskan kata susuku, Ndange mendekat sarafua untuk mengambilnya. Ndange berhasil, dik...sa sara (satu sarang) sudah kita dapatkan. Segera diserahkan ke adiknya untuk dimasukan ke dalam "rembi" atau tas anyaman. Selanjutnya mereka mencari sarafua ke tempat lainnya. Kakak beradik mencarinya hingga matahari mencondong ke barat. 15 sarafua sudah ada dalam rembi. 

Mereka bergegas pulang. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan seorang nenek yang juga masih kerabat mereka. Nalu nama nenek itu. Orang sekampung memanggilnya nene Nalu. Ndange....Ngenda...dari mana kamu berdua? Tanya nene Nalu. Kami mencari sarafua, jawab mereka. Sudah ada sarafua yang kamu dapatkan? Iya nek! Jawab kakak beradik kompak. Lanjut nene Nalu, boleh saya meminta satu? Ndange dan Ngenda saling menatap seakan membutuhkan jawaban boleh atau tidak? Ndange menjawab, boleh nek. Ndange mengambil satu dari rembi yang dipakainya. 

Sambil menerima pemberian Ndange, Nene Nalu berkata, simo gemi". Mereka segera berpamitan ke tempat tujuan mereka masing - masing. Sesampainya di rumah, Ndange dan Ngenda tidak bertemu siapa - siapa. Rumah sepi. Beberapa saat kemudian ema Beke, ine Mbere dan adik mereka Laka muncul dari belakang rumah. Rupanya mereka dari "maro moke" (tempat memasak tuak lokal atau moke). Ndange dan Ngenda segera menyambut kedatangan bapak, ibu dan adik mereka. Bapak, kami sudah pulang dari Wolo Ekoleta. 

Kami dapat sarafua 15 sarang. Tapi dalam perjalanan pulang, nene Nalu meminta 1 sarafua. Kamu memberinya atau....? Belum selesai Ame Beke bertanya Ngenda menjawab, kami berikan 1 sarafua pada nene Nalu. Ame Beke tersenyum, bangga terhadap putra - putranya.

Share: Youtube

Mama Remo & Mama Klara Part1 : Anyaman Wati

oleh : Ludger S

"Wati" tempat menyimpan berbagai keperluan dapur. Menyimpan bawang, menyimpan sirih pinang, menyimpan beras dan lain sebagainya. Tidak diketahui secara pasti apa nama bahasa Indonesia-nya. Orang Lio menyebutnya dengan nama "wati'. 
Mama Maria Remo (Remo) dan Mama Klara Mbu (Bupu) adalah 2 nenek yang selalu meluangkan waktu untuk menganyam berbagai jenis perabot rumah tangga. Wati, Mbola, Kiko, Mbola Doko, Ripe, Te'e (tikar), Nggala de-menyel-el. Mereka mau mengajarkan ke anak - anak dan cucu mereka untuk mengikuti jejak menganyam berbagai tempat untuk menyimpan keperluan dapur. 


Menganyam Wati

Kreasi menganyam wati diwariskan leluhur dari generasi ke generasi. Menjadi ciri khas bagi ibu - ibu di Wologai, mengisi waktu senggang dengan menganyam wati. Sepulang dari kebun, hari minggu atau waktu senggang lainnya. Satu hal yang harus diingat, malam hari tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan anyam - menganyam. Wati merupakan salah satu jenis anyaman lokal yang wajib ada selain untuk keperluan sehari - hari juga untuk memenuhi kewajiban adat istiradat. Karena sudah ditentukan dengan sebutan "pare wati" atau beras yang ditakar dengan wati yang telah ditentukan.  Sa wati atau satu wati pare isi (beras) yang menjadi kewajiban adat disetiap klan diperkirakan 1,5 kg. Saat seremonial "rase pare" semua anggota klan dalam satu rumah adat diwajibkan membawa beras dengan wati. 


Proses pembuatan wati memakan waktu paling lama 1 minggu. Wati terbuat dari lontar, yang telah dikeringkan, dirumbai dengan ukuran 0.3 cm hingga 1 cm. Tergantung besarnya ukuran wati yang mau dianyam. Orang Wologai mendapatkan lontar dari kerabat keluarga yang tinggal seputaran Wewaria, Maurole, Kotabaru, Maumere, Maukaro dan wilayah utara pulau Flores lainnya. Jenis - jenis wati tergantung selera. 




Share: Youtube

Wallpaper













Share: Youtube

Lidah Mertua Tajam Tapi Bermanfaat


Sansevieria Trifasciata Prain atau Lidah Mertua memang tak sepopuler Aloe Vera atau Lidah Buaya. Mungkin karena buaya yang sering digadangkan dengan "buaya darat". Tanaman lidah mertua berasal dari negara Afrika kemudian menyebar ke kawasan Asia. Tanaman ini memiliki banyak manfaatnya yang tak kalah hebat dengan lidah buaya. Istilah nama “lidah mertua” ini berasal dari bahasa Inggris, yakni “Mother-In-Law Tongue” karena bentuknya yang tajam, yang diasumsikan setajam perkataan ibu mertua. Di beberapa negara, tanaman yang berasal dari benua Afrika ini disebut dengan nama lain, misal tanaman pedang-pedangan, pohon ular, lidah jin, lidah setan, bowspring, Hu Wei Lan, lidah biawak, atau tali busur rami. Bahasa ilmiah rumpun tumbuhan ini adalah Sansevieria, diambil untuk menghormati Raimondo di Sangro (1710-1771) putra San Severo di Italia. Ciri-ciri fisik tanaman lidah mertua ini mempunyai daun yang keras, memanjang dengan ujungnya yang lancip mirip pedang. Fungsi dan kegunaan dari tanaman lidah mertua bagi sebagian masyarakat digunakan sebagai tanaman hias di depan rumah atau di pekarangan. 
Tanaman lidah mertua merupakan tanaman yang tergolong dalam genus Dracaena dari keluarga Ruscaceae. Selain sebagai tanaman hias untuk mempercantik pagar dan taman, Lidah Mertua juga memiliki sejumlah khasiat dalam dunia kesehatan dan pengobatan herbal tradisional. Tanaman yang dapat tumbuh setinggi 75 cm ini dari hasil riset yang dilakukan NASA dan ALCA diketahui berperan penting untuk mengurangi polusi udara. Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Ciri dan Spesies Tanaman Lidah Mertua

Tanaman ini diperkirakan memiliki lebih dari 70 jenis spesies, diantaranya Sansevieria cylindrica, Sansevieria ehrenbergii, Sansevieria hyacinthoides, Sansevieria trifasciata, dan Sansevieria metallica. Jenis Sansevieria adalah tanaman lidah mertua yang paling banyak disemai atau dibudidayakan. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Ada beragam jenis warna yang menjadi ciri khas daun Sansevieria, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag. Tanaman lidah mertua tidak memiliki batang. Ia bisa tumbuh setinggi 4 kaki dan lebar 2.75 inci. Bunganya bewarna putih kehijauan.

Kandungan dan Khasiat Manfaat Tanaman Lidah Mertua

Bagian utama yang dimanfaatkan dalam dunia kesehatan adalah daunnya. Daun lidah mertua bersifat sejuk, berkhasiat antibiotik, dan rasanya masam pahit. Daunnya mengandung abamagenin, kardenolin, saponin dan polifenol. Beberapa nutrisi yang terkandung meliputi: alkaloids, anthocyanins, carbohydrate, flavonoids, glycosides, phenol, phytosterol, protein, sapogenin, saponins, tannins, dan terpenoids. Seperti tanaman Golden Photos (epipremnum aureum) dan tanaman jagung (dracaena fragrans), spesies lidah mertua dipercaya bertindak sebagai pembersih udara dan pembersih toksin.
Sebuah jurnal juga menyatakan bahwa lidah mertua menghasilkan oksigen di malam hari, sehingga cocok sebagai tanaman hiasan di dalam kamar. Nah selain itu, tanaman lidah mertua juga memiliki segudang manfaat lain, baik medis maupun non medis. Tanaman ini dapat menjadi bahan sebagai analgesic, antiallergic, antiasthmatic, antibaceterial, antidiabetic, antiinflammatory, antioxidant, antipyretic, antitumorigenic, cytotoxic, detoxicant, emollient, expectorant, febrifuge, insectidal, purgative, dan tonic. Namun, beberapa hal yang dipaparkan berikut ini masih belum 100% dijamin keakuratannya.

1. Mengurangi Sick Building Syndrome

Tanaman lidah mertua memiliki peran untuk mengurangi gejala sick building syndrome, yaitu situasi dimana penghuni suatu gedung (bangunan) mengeluhkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan periode yang dihabiskan selama tinggal di bangunan tersebut, dimana ruangan yang dihuni oleh orang orang memiliki kandungan karbon dioksida (CO2), nikotin, dan efek penggunaan AC yang tinggi. Nah, dengan menaruh tanaman lidah mertua di dalam ruangan itu, maka akan terserap zat zat yang tidak berguna tadi.

2. Membantu Menyerap Radiasi

Beberapa laporan ilmiah juga mengungkapkan data bahwa tanaman lidah mertua berperan aktif untuk menyerap gelombang radiasi yang ditimbulkan oleh barang-barang elektronik, seperti televisi dan ponsel. Nah, letakkan tanaman ini dalam pot lalu taruh di samping televisi atau di area meja tamu atau ruang keluarga yang bisa menambah nilai point of view.

3. Untuk Aroma Terapi

Sansiviera juga dapat kita manfaatkan sebagai media aroma terapi . Saat menjelang sore hari, biasanya bunga bunga lidah mertua akan bermekaran yang mengeluarkan bau khas yang menenangkan. Pesona dan aromanya bagi beberapa orang sering dipakai sebagai media aroma terapi yang dinilai ampuh untuk mengurangi dan meredakan stress.

4. Untuk Bahan Kriya Anyaman

Salah satu manfaat yang bisa dipetik dari tanaman lidah mertua adalah untuk bahan kriya anyaan. Masyarakat Jepang telah lama menggunakannya untuk membuat kain. Serat yang dihasilkan dari daun tanaman ini cukup baik, kuat, serta lembut.

5. Penghias Taman dan Pagar

Manfaat yang paling umum diperoleh dari budidaya tanaman lidah mertua adalah dipakai sebagai pagar rumah dan mempercantik taman. Karakteristik daun yang keras dan berujung lancip dapat membuat pagar rumah lebih kokok dan indah. Tak heran ini akan menambah keunikan pemandangan rumah anda.

6. Kaya akan Produksi Oksigen (O2)

Seperti yang dipaparkan di atas, tanaman Sansiviera mampu menghasilkan oksigen tinggi. Kandungan klorofilnya yang melimpah akan membantunya mempercepat melakukan proses fotosintesis. Dengan ini akan menjadikan tingkat oksigen yang dikeluarkan oleh tanaman lidah mertua makin tinggi. Jika anda tinggal di kawasan yang tingkat polusi udaranya cukup tinggi, maka tanaman ini sangat dianjurkan.

7. Penyerap Polusi

manfaat lidah mertua
Beberapa riset menunjukkan bahwa tanaman lidah mertua, terutama jenis sansevieria laurentii memiliki peran bagus dalam menetralisir beragam polutan dan radikal bebas di udara. Setidaknya 107 jenis polutan bisa diserap dan diolah untuk dikeluarkan dalam bentuk oksigen. Sangat dianjurkan sebagai penghias ruang tamu, terutama untuk menyerap polutan rokok jika ada anggota keluarga anda yang merokok. Seperti yang kita ketahui bahwa polutan dapat menjadi salah satu penyebab kanker paling mematikan.

8. Tonik Rambut

Sama seperti spesies tumbuhan lidah lainnya, cairan gel tanaman lidah mertua juga bisa dimanfaatkan untuk melebatkan rambut dengan cara mengusapkan gel-nya di kepala dan biarkan selama beberapa menit sebelum dibilas dengan sampho dan air bersih.

9. Feng Shui Positif

Karena daunnya tumbuh vertikal, Lidah mertua dianggap baik sebagai tujuan Feng Shui . Ada yang percaya bahwa meletakkan pohon Lidah mertua dekat anak-anak (seperti di dalam kamar belajar) membantu mengurangi gangguan makhluk halus, sementara ada yang menyarankan meletakkan pot pohon Lidah mertua dekat dengan toilet agar menahan getaran parit (drain-down vibrations).

10. Antikanker pada Sel Kanker

Sebuah kajian menunjukkan bahwa ekstrak methanolic dari daun Sansevieria roxburgiana sebanyak 125 μg/ml tidak menjadi toksin bagi sel-sel normal, sebaliknya menjadi antikanker aktif dan antiproliferative terhadap sel-sel kanker. Namun kajian ini masih perlu dibuktikan lebih jelas lagi.

11. Perawatan Sakit Telinga

Daun lidah mertua yang dipanaskan kemudian jusnya diteteskan pada telinga dapat bermanfaat untuk mengurangi sakit telinga.

12. Obat Sakit Gigi

Khasiat gel lidah mertua juga bisa digunakan untuk mengobati sakit gigi. Siapkan beberapa tetes gel daun lidah mertua untuk diteteskan pada bagian gigi yang sakit.

13. Membasmi Kutu Rambut

Jus yang dihasilkan dari akar atau rizoma tanaman lidah mertua ini dapat berperan aktif untuk mengusir kutu-kutu rambut.

14. Mengurangi Penyakit Dalam

Tanaman lidah mertua bisa bermanfaat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, diare, radang saluran pernapasan, radang usus, dan gastritis. Caranya, cuci bersih 27 gram akar lidah mertua kering. Kemudian rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa satu gelas saja. Saring air rebusan tersebut, lalu minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

15. Untuk Mengatasi Influenza dan Batuk

Cuci bersih 25 lembar daun lidah mertua, lalu rebus ke dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Ketika dingin saring rebusan tersebut lalu minum dua kali sehari masing-masing setengah gelas.

16. Menurunkan Resiko Diabetes

Sansevieria ternyata juga berkhasiat dalam mengatasi penyakit degenerative parah sepeti diabetes yang menyebabkan pantangan untuk mengkonsumsi makanan manis karena kadar gula dalam darah sudah tinggi. Untuk membantu menetralkan dengan menggunakan ramuan daun lidah mertua yang sudah direbus. Caranya tak jauh beda dengan pengobatan influenza dan batuk.

17. Anti Peradangan

Bagi anda luka tergores karena duri atau terjatuh dari sepeda, bisa memanfaatkan getah atau gel lidah mertua untuk menutupi luka dan mencegah peradangan. Selain itu, gigitan ular dengan tingkat racun rendah juga bisa memanfaatkan gel ini sementara waktu sebelum ditangani oleh tim medis.

18. Mengurangi Kusta dan Jerawat

Lidah mertua, terutama spesies sansevieria trifasciata dapat membantu mengurangi penyebaran kusta dan pembengkakan jerawat di kulit anda. Gel lidah mertua yang bersifat anti bakteri dan anti inflamasi akan meredakan masalah kulit tersebut.

19. Membantu Menyembuhkan Sakit Kepala

Menggunakan tanaman lidah mertua yang dibakar dapat memberi efek untuk mengurangi rasa sakit kepala. Meskipun tergolong penyakit ringan, namun hal ini menjadi gangguan saat menjalani aktivitas.

20. Membantu Mengobati Sakit Perut dan Wasir

Tanamana lidah mertua ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi sakit perut dan wasir. Seperti yang kita ketahui, wasir adalah salah satu penyakit yang menyebabkan susah menjalani buang air besar. Untuk membantu melancarkan proses pembuangannya yakni dengan menggunakan lidah mertua. Sebab tanaman ini kaya akan serat yang membantu untuk memperbaiki pencernaan.
Nah, demikianlah beberapa uraian terkait manfaat yang bisa kita petik dari tanaman lidah mertua. Bagi anda yang ingin menanam pohon pagar ini, harus memperbanyaknya dengan metode pembelahan rumpun atau lewat stek daun.

Cara Menanam Lidah Mertua

Pecahkan rumpun tanaman lidah mertua ke rumpun kecil yang memiliki beberapa helai daun. Tanam dalam medium tanaman baru. Siram medium tanaman dan letakkannya di tempat teduh. Tanaman ini bisa ditanam dalam berbagai jenis campuran tanah asalkan air tidak tergenang dan mudah mengalir keluar. Dari segi perawatannya memang cukup mudah. Tanaman lidah mertua cocok dalam berbagai kondisi baik di tempat teduh atau cahaya langsung matahari. Jangan siram air terlalu banyak di dalam medium tanah kerana akan mengakibatkan perdu pokoknya menjadi masam dan akarnya membusuk secara perlahan lahan.
Share: Youtube

Informasi Covid-19

Total Tayangan Halaman

Popular

Facebook

Gerunion Creator

Wikipedia

Hasil penelusuran

Adsense

Recent Posts

Pepatah Lio

  • Ni Sariphi Tau Wini, Tuke Sawole ngara du nggonde.
  • Lowo Jawu Ae Ngenda.
  • Ndange Beke dan Ngenda Beke.